BAB III
Seluk Beluk Budidaya Ayam Pedaging
A. Pengertian Ayam Pedaging
Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Ayam Pedaging (Broiler) adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat sehingga dapat menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat (5-7 minggu).Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an dimana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya.
Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia. Broiler mempunyai peranan yang penting sebagai sumber protein hewani asal ternak.
Beberapa jenis ayam ras pedaging yang banyak beredar di pasaran adalah: Super 77, Tegel 70, ISA, Kim cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor arcres, Tatum, Indian river, Hybro, Cornish, Brahma, Langshans, Hypeco-Broiler, Ross, Marshall�m�, Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex, Bromo, CP 707.
Ayam telah dikembangkan sangat pesat disetiap negara. Di Indonesia usaha ternak ayam broiler (pedaging) juga sudah dijumpai hampir di setiap propinsi. Beternak� ayam� telah memberi kontribusi yang besar pada pendapatan asli daerah, menyerap tenaga kerja, menambah produktivitas masyarakat dan tentu saja hasil utamanya berupa daging ayam yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap protein hewani.� Sebagai hasil tambahan ternak ayam broiler (pedaging) adalah berupa tinja atau kotoran kandang untuk pupuk dan bulu ayam untuk industri kerajinan tangan.
B. Tujuan budidaya ayam pedaging
Tujuan dari budidaya ayam pedaging antara lain :
1. Sebagai penyediaan kebutuhan protein hewani.
2. Untuk mengisi waktu luang dimasa pensiun.
3. Sebagai pendidikan dan latihan (diklat) keterampilan dikalangan remaja.
4. Sebagai tabungan di hari tua.
5. Untuk mencukupi kebutuhan keluarga (profit motif).
C. Pemilihan bibit ayam pedaging
Ciri-ciri bibit ayam pedaging yang baik antara lain :
1. Sehat dan aktif bergerak.
2. Tubuh gemuk (bentuk tubuh bulat).
3. Bulu bersih dan kelihatan mengkilat.
4. Hidung bersih.
5. Mata tajam dan bersih.
6. Lubang kotoran (anus) bersih.
D. Teknik pemeliharaan ayam pedaging
1. Persyaratan Lokasi
a. Lokasi yang cukup jauh dari keramaian/perumahan penduduk.
b. Lokasi mudah terjangkau dari pusat-pusat pemasaran.
c. Lokasi terpilih bersifat menetap, artinya tidak mudah terganggu oleh keperluan-
keperluan lain selain untuk usaha peternakan.
2. Perkandangan
Tipe kandang ayam Broiler ada dua, yaitu bentuk panggung dan tanpa panggung (litter). Tipe panggung lantai kandang lebih bersih karena kotoran langsung jatuh ke tanah, tidak memerlukan alas kandang sehingga pengelolaan lebih efisien, tetapi biaya pembuatan kandang lebih besar. Tipe litter lebih banyak dipakai peternak, karena lebih mudah dibuat dan lebih murah.
Pada awal pemeliharaan, kandang ditutupi plastik untuk menjaga kehangatan, sehingga energi yang diperoleh dari pakan seluruhnya untuk pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh. Kepadatan kandang yang ideal untuk daerah tropis seperti Indonesia
8
adalah 8-10 ekor/m2, lebih dari angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama siang hari pada umur dewasa yang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung banyak minum, stress, pertumbuhan terhambat dan mudah terserang penyakit.
Kandang berfungsi untuk melindungi ternak ayam dari pengaruh buruk iklim, seperti hujan, panas matahari, atau gangguan-gangguan lainnya. Kandang yang nyaman dan memenuhi syarat-syarat perkandangan akan memberikan dampak positif karena ternak menjadi tenang dan tidak stres. Selanjutnya, ternak akan memberikan imbalan produksi yang lebih baik bagi peternak pemelihara. Secara makro, kandang berfungsi sebagai tempat tinggal bagi unggas agar terlindung dari pengaruh-pengaruh buruk iklim (hujan, panas, dan angin) serta gangguan lainnya (hewan liar atau buas dan pencurian). Secara mikro, kandang berfungsi menyediakan lingkungan yang nyaman agar ternak terhindar dari cekaman .
Kandang yang digunakan untuk pemeliharaan ayam terdiri atas beberapa macam, diantaranya kandang postal, postal tingkat, closed housed, dan kandang battery. Berdasarkan tipe atapnya terdiri atas kandang dengan tipe atap single monitor, double monitor, dan gable.
Lokasi dan tata letak kandang selalu diperhatikan dalam membangun suatu perkandangan, supaya dapat menghindari penyakit dan pemborosan tenaga. Perkandangan merupakan kumpulan dari seluruh kandang-kandang yang ada dengan suatu aturan tertentu. Beberapa prinsip penting dalam mengatur tata letak kandang yaitu: 1) ayam tidak dapat ditempatkan di tempat yang ramai, terutama bila ayam petelur sudah bertelur, 2) ayam yang mempunyai umur yang berbeda tidak dapat ditempatkan dalam kandang yang sama, 3) jarak antar kandang ayam yang berumur tidak sama minimal 10 m, sedangkan kandang ayam yang berumur sama boleh saling berdekatan, 4) kemudahan dalam pengelolaan.
Lantai kandang postal menggunakan sistem litter atau disemen, kecuali kandang postal tingkat yang ada di unit Siencek terbuat dari bambu. Kebaikan lantai semen antara lain kuat dan tahan lama, tidak mudah menjadi sarang tikus, mudah membersihkannya dan sedikit biaya pemeliharaannya. Kekurangannya adalah biaya pembuatannya relatif mahal, kandang tidak dapat dipindah-pindahkan, dan tidak dapat menyerap air .
Dinding kandang menggunakan sistem terbuka. Bahan yang digunakan untuk dinding adalah bilah bambu dan kawat kandang. Dinding kandang terdiri atas kombinasi tembok setinggi 40 cm dan kawat kandang setinggi 2,5 m. Dengan kandang sistem terbuka ini pertukaran udara sangat lancar dan dapat mengurangi kadar amoniak dalam kandang.
9
3. Pergantian udara dalam kandang.
Ayam bernapas membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Supaya kebutuhan oksigen selalu terpenuhi, ventilasi kandang harus baik. Suhu ideal kandang sesuai umur adalah :
Umur (hari) Suhu ( 0C )
01 – 07 34 – 32
08 – 14 29 – 27
15 – 21 26 – 25
21 – 28 24 – 23
29 – 35 23 – 21
4. Peralatan
a.Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
b.Indukan atau brooder
Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.
c.Tempat bertengger (bila perlu)
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
d.Tempat makan, minum dan tempatgrit.
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus.
10
e. Alat-alat rutin
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, dan lain-lain.
5. Pakan dan minum
Pakan merupakan 70% biaya pemeliharaan. Pakan yang diberikan harus memberikan zat pakan (nutrisi) yang dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga pertambahan berat badan perhari (Average Daily Gain/ADG) tinggi. Pemberian pakan dengan sistem ad libitum (selalu tersedia/tidak dibatasi).
Apabila menggunakan pakan dari pabrik, maka jenis pakan disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam, yang dibedakan menjadi 2 (dua) tahap. Tahap pertama disebut tahap pembesaran (umur 1 sampai 20 hari), yang harus mengandung kadar protein minimal 23%. Tahap kedua disebut penggemukan (umur diatas 20 hari), yang memakai pakan berkadar protein 20 %. Jenis pakan biasanya tertulis pada kemasannya.
Penambahan POC NASA lewat air minum dengan dosis 1 - 2 cc/liter air minum memberikan berbagai nutrisi pakan dalam jumlah cukup untuk membantu pertumbuhan dan penggemukan ayam broiler. Dapat juga digunakan VITERNA Plus sebagai suplemen khusus ternak dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari, yang mempunyai kandungan nutrisi lebih banyak dan lengkap. Efisiensi pakan dinyatakan dalam perhitungan FCR (Feed Convertion Ratio). Cara menghitungnya adalah, jumlah pakan selama pemeliharaan dibagi total bobot ayam yang dipanen.
Pemberian pakan pada periode starter dilakukan ad libitum hingga ayam berumur tiga minggu. Hal ini bertujuan untuk memacu ayam mengkonsumsi pakan untuk menunjang perkembangan organ-organ tubuhnya. Menurut Rasyaf (1995), pada masa ini bagian-bagian tubuh unggas tumbuh pesat, terutama bagian-bagian tubuh utama, jaringan daging, organ tubuh, bulu dan tulang.
Pemberian minum untuk periode starter dilakukan ad libitum dengan penambahan vitamin dan antibiotik. (Sudaryani dan Santosa, 2003), pemberian obat anti stress melalui air minum bertujuan untuk meringankan cekaman pada anak ayam. Tempat minum yang digunakan berbentuk toples terbalik.
11
6. Vaksinasi
Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke tubuh ayam untuk menimbulkan kekebalan alami. Vaksinasi penting yaitu vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada umur 4 hari dengan metode tetes mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari dengan vaksin ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.Program vaksinasi merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan di kalangan peternak ayam pedaging.
Peternak wajib melakukan vaksinasi untuk menjaga kesehatan ayam sehingga kita dapatkan ayam pedaging yang sehat dan berkualitas selama ayam dalam masa produktif. Banyak di kalangan peternak yang berpikir bahwa vaksin merupakan biaya yang cukup mahal, sehingga sering seadanya atau bahkan ditiadakan sama sekali.
Padahal jika vaksinasi dilakukan secara benar maka akan diperoleh hasil yang lebih baik dan tidak sebanding dengan biaya yang kita keluarkan karena program vaksinasi yang dilakukan secara benar akan menjaga kondisi kesehatan ayam dengan cara pembentukan antibody.
Vaksinasi mempunyai beberapa point penting yang harus diperhatikan yaitu:
a) Vaksin
b) Metode vaksinasi
c) Dosis vaksin
d) Jadwal vaksinasi
e) Waktu pemberian vaksinasi
f) Cara penyimpanan vaksin
7. Cara Pemeliharaan
a. Minggu Pertama (hari ke-1-7).
Kutuk/DOC dipindahkan ke indukan atau pemanas, segera diberi air minum hangat yang ditambah POC NASA dengan dosis + 1 - 2 cc/liter air minum atau VITERNA Plus dengan dosis + 1 cc/liter air minum/hari dan gula untuk mengganti energi yang hilang selama transportasi. Pakan dapat diberikan dengan kebutuhan per ekor 13 gr atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal, pada prakteknya pemberian tidak dibatasi. Pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil (crumbles).
12
b. Mulai hari ke-2 hingga ayam dipanen
Air minum sudah berupa air dingin dengan penambahan POC NASA dengan dosis 1 - 2 cc/liter air minum atau VITERNA Plus dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari (diberikan saat pemberian air minum yang pertama). Vaksinasi yang pertama dilaksanakan pada hari ke-4.
c.Minggu Kedua (hari ke 8-14).
Pemeliharaan minggu kedua masih memerlukan pengawasan seperti minggu pertama, meskipun lebih ringan. Pemanas sudah bisa dikurangi suhunya. Kebutuhan pakan untuk minggu kedua adalah 33gr perekor atau 3,3kg untuk 100ekor ayam.
d.Minggu Ketiga (hari ke 15-21).
Pemanas sudah dapat dimatikan terutama pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah 48 gr per ekor atau 4,8 kg untuk 100 ekor. Pada akhir minggu (umur 21 hari) dilakukan vaksinasi yang kedua menggunakan vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau air minum.
Jika menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air minum untuk beberapa saat lebih dahulu, agar ayam benar-benar merasa haus sehingga akan meminum air mengandung vaksin sebanyak-banyaknya. Perlakuan vaksin tersebut juga tetap ditambah POC NASA atau VITERNA Plus dengan dosis tetap.
e. Minggu Keempat (hari ke 22-28).
Pemanas sudah tidak diperlukan lagi pada siang hari karena bulu ayam sudah lebat. Pada umur 28 hari, dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam. Pertumbuhan yang normal mempunyai berat badan minimal 1,25 kg. Kebutuhan pakan adalah 65 gr per ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam. Kontrol terhadap ayam juga harus ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulai rentan terhadap penyakit.
f. Minggu Kelima (hari ke 29-35).
Pada minggu ini, yang perlu diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang. Karena jumlah kotoran yang dikeluarkan sudah tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan penambahan alas lantai untuk menjaga lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88 gr per ekor atau 8,8 kg untuk 100 ekor ayam. Pada umur 35 hari juga dilakukan sampling penimbangan ayam.
13
Bobot badan dengan pertumbuhan baik mencapai 1,8 - 2 kg. Dengan bobot tersebut, ayam sudah dapat dipanen.
g. Minggu Keenam (hari ke-36-42).
Jika ingin diperpanjang untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka kontrol terhadap ayam dan lantai kandang tetap harus dilakukan. Pada umur ini dengan pertumbuhan yang baik, ayam sudah mencapai bobot 2,25 kg.
8. Sanitasi/Cuci Hama Kandang
Cara pengontrolan terhadap penyebaran penyakit adalah dengan menjaga sanitasi kandang dan sistem operasional di peternakan. Sanitasi bukan dan tidak terbatas hanya dalam satu perlakuan (misal: kebersihan pakan dan kandang-kandang) tetapi haruslah berhubungan dengan Bio Security atau pengamanan terhadap organisme hidup yang dalam hal ini adalah jenis Virus, Protozoa, Bakteri dan jamur.
Sanitasi kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu pencucian kandang dengan air hingga bersih dari kotoran limbah budidaya sebelumnya. Tahap kedua yaitu pengapuran di dinding dan lantai kandang. Untuk sanitasi yang sempurna selanjutnya dilakukan penyemprotan dengan formalin, untuk membunuh bibit penyakit.
Sanitasi kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:
• Pencucian kandang dengan air hingga bersih dari kotoran limbah budidaya sebelumnya.
• Pengapuran di dinding dan lantai kandang.
• Selanjutnya dilakukan penyemprotan dengan formalin, untuk membunuh bibit penyakit.
• Setelah itu dibiarkan minimal selama 10 hari sebelum budidaya lagi untuk memutus siklus hidup
Setelah itu dibiarkan minimal selama 10 hari sebelum budidaya lagi untuk memutus siklus hidup virus dan bakteri, yang tidak mati oleh perlakuan sebelumnya. Penyemprotan dengan menggunakan larutan desinfektan, juga dilakukan proses karantina ayam yang sudah terindikasi terserang penyakit, atau memusnahkannya.
14
Lalu lalang dan perpindahan karyawan atau peralatan kandang dibatasi, binatang liar beserta sarangnya yang memungkinkan berpindah sebagai vector dari mikroorganisme penyebab penyakit dibasmi dengan racun tikus.
Hal lain yang dilakukan adalah menghindari pemeliharaan ayam dengan umur yang beragam dalam satu flok, menjaga kebersihan kandang, peralatan dan daerah sekitarnya, menjaga litter dalam kandang agar tetap kering, menjaga ventilasi dan aliran udara dalam kandang agar selalu dalam keadaan baik.
E. Penyakit yang menyerang ayam pedaging
Penyakit yang sering menyerang ayam broiler yaitu :
1. Tetelo (Newcastle Disease/ND)
Newcastle Disease (ND) adalah penyakit yang sangat menular dengan angka kematian yang tinggi, disebabkan oleh virus genus paramyxovirus dengan famili paramyxoviridae. Nama lain untuk ND adalah tetelo, pseudovogolpest, sampar ayam, Rhaniket, Pneumoencephalitis dan Tontaor furrens.
Newcastle Disease dipandang sebagai salah satu penyakit penting di bidang perunggasan. Kejadian wabah penyakit ND seringkali terjadi pada kelompok ayam yang tidak memiliki kekebalan atau pada kelompok yang memiliki kekebalan rendah akibat terlambat divaksinasi atau karena kegagalan program vaksinasi.
Disebabkan virus Paramyxo yang bersifat menggumpalkan sel darah. Gejalanya ayam sering megap-megap, nafsu makan turun, diare dan senang berkumpul pada tempat yang hangat. Setelah 1 - 2 hari muncul gejala syaraf, yaitu kaki lumpuh, leher berpuntir dan ayam berputar-putar yang akhirnya mati. Ayam yang terserang secepatnya dipisah, karena mudah menularkan kepada ayam lain melalui kotoran dan pernafasan. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, maka untuk mengurangi kematian, ayam yang masih sehat divaksin ulang dan dijaga agar lantai kandang tetap kering.
Penularan virus ND dari satu tempat ke tempat lain terjadi melalui alat transportasi, pekerja kandang, litter dan peralatan kandang, burung dan hewan lain. Debu kandang, angin, serangga, makanan dan karung makanan yang tercemar, dapat pula melalui telur terinfeksi yang pecah dalam inkubator dan mengkontaminasi kerabang telur lain. Penyebaran virus ND oleh angin bisa mencapai radius 5 km. Burung-burung pengganggu, ayam kampung dan burung peliharaan lain merupakan reservoir ND. Penularan ND terutama melaui udara.
15
Melalui batuk, virus mudah terlepas dari saluran pernapasan penderita ke udara dan mencemari pakan, air minum, sepatu, pakaian dan alat-alat sekitarnya. Virus dengan capat menyebar dari ayam ke ayam lain, dari satu kandang ke kandang lain. Sekresi, ekskresi dan bangkai penderita merupakan sumber penularan penting bagi ND. Virus yang tercampur lendir atau dalam feses dan urine mampu bertahan dua bulan, bahkan dalam keadaan kering tahan labih lama lagi.
Tindakan pengendalian untuk menekan penularan penyakit ND sangat diperlukan. Tindakan-tindakan tersebut, antara lain meliputi,
(1) ayam yang mati karena ND harus dibakar atau dikubur.
(2) ayam penderita yang masih hidup harus disingkirkan, disembelih dan daging bisa diperjualbelikan dengan syarat harus dimasak terlebih dahulu dan sisa pemotongan harus dibakar atau dikubur.
(3) larangan mengeluarkan ayam, baik dalam keadaan mati atau hidup bagi peternakan yang terkena wabah ND, kecuali untuk kepentingan diagnosis.
(4) larangan menetaskan telur dari ayam penderita ND dan izin menetaskan telur harus dicabut selama masih ada wabah ND pada perusahaan pembibit. (5) penyakit ND dianggap lenyap dari peternakan setelah 2 bulan dari kasus terahir atau 1 bulan dari kasus terakhir yang disertai tindakan penghapus hamaan.
2. Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD)
Merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang disebabkan virus golongan Reovirus. Gumboro (Infectious Bursal Disease) disebabkan oleh Tipe 1 galur virus Avibirna (Avibirnavirus). Tipe 1 : dikenal ada 2 serotipe virus, yaitu yang klasik dan yang sangat patogenik (vvIBD). Di Amerika serikat dan Amerika Tengah didominasi oleh variant Deleware A sampai E yang patogenik. Tipe2: Galur kalkun adalah bersifat tidak patogenik terhadap ayam.
Penyakit Gumboro menyerang kekebalan tubuh ayam, terutama bagian fibrikus dan thymus. Kedua bagian ini merupakan pertahanan tubuh ayam. Pada kerusakan yang parah, antibody ayam tersebut tidak terbentuk. Karena menyerang system kekebalan tubuh, maka penyakit ini sering disebut sebagai AIDSnya ayam. Gejala diawali dengan hilangnya nafsu makan, ayam suka bergerak tidak teratur, peradangan disekitar dubur, diare dan tubuh bergetar-getar. Sering menyerang pada umur 36 minggu.
16
Infeksi akut dengan galur klasik ringan atau variannya dapat mengakibatkan mortalitas sampai 5%. Variannya lebih bersifat imunosupresif dibandingkan dengan galur klasik. Virus yang sangat patogenik (vvIBD) dapat membunuh ayam yang peka sampai sebesar 50%.
Penyakit Gumboro sendiri sebenarnya memang tidak menyebabkan kematian secara langsung pada ayam, tetapi karena adanya infeksi sekunder yang mengikutinya akan menyebabkan kematian dengan cepat karena virus Avibirnavirus bersifat imunosupresif yang menyebabkan kekebalan tubuhnya tidak bekerja sehingga memudahkan kawanan ayam yang diserang oleh virus dan infeksi skunder oleh bakteri.
Penularan secara langsung melalui kotoran dan tidak langsung melalui pakan, air minum dan peralatan yang tercemar. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, yang dapat dilakukan adalah pencegahan dengan vaksin Gumboro.Penanggulangan Gumboro ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu vaksinasi, menjaga kebersihan lingkungan kandang.
3. Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease)
Merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum Gejala yang nampak adalah ayam sering bersin dan ingus keluar lewat hidung, ngorok saat bernapas dan berlangsung secara berterusan atau continued. Pada ayam muda menyebabkan tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk dan diare dengan kotoran berwarna hijau, kuning keputih-keputihan. Penyakti ngorok CRD akan Penyakit Ngorok CRD (mycoplasma gallisepticum) sangat sukar sekali untuk di sembuhkan. Penularan melalui pernapasan dan lendir atau melalui perantara seperti alat-alat. Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan yang sesuai. Penyakit Ngorok CRD selalu menjangkit pada saluran pernafasan ayam ternak dengan jangka masa yang sangat lama. dengan demikian penyakit ngorok crd bisa di katakan penyakti pernafasan yang bersifat kronis atau akut.
Penyakit ngorok CRD yang menjadi penyebab utamanya adalah mycoplasma gallisepticum, gejalanya dapat terlihat efeknya pada ayam dengan suara ngorok, atau seperti suara mendengkur, apalagi jika keadaan ayam sedang tidur di malam hari, penyakit ngorok ini sangat terlihat jelas jika ayam sedang tidur (posisi lampu mati).Karena penyakit ngorok ini bakterinya bisa menetap selama berminggu-minggu di dalam saluran pernafasan ayam, maka dengan demikian ketika ayam mengalami penurunan antibodi atau stress yang tinggi, maka bakteri CRD akan menyerang secara akut atau kronis.
17
Cara mencegah penyakit ngorok CRD jaga kebersihan lingkungan kandang dan makanan atau minuman serta dengan memflushing tempat minum ayam.
4. Berak Kapur (Pullorum).
Berak kapur disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Berak kapur sering ditemukan pada anak ayam umur 1-10 hari. Disebut penyakit berak kapur karena gejala yang mudah terlihat adalah ayam diare mengeluarkan kotoran berwarna putih dan setelah kering menjadi seperti serbuk kapur. Disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Kematian dapat terjadi pada hari ke-4 setelah infeksi. Penularan melalui kotoran.
Gejala yang timbul akibat penyakit Berak Kapur (Pullorum) adalah :
a. nafsu makan menurun
b. kotoran encer dan bercampur butiran-butiran putih seperti kapur
c. bulu dubur melekat satu dengan yang lain
d. jengger berwarna keabuan
e. badan anak ayam menjadi menunduk
f. sayap terkulai
g. mata menutup
Pengobatan belum dapat memberikan hasil yang memuaskan, yang sebaiknya dilakukan adalah pencegahan dengan perbaikan sanitasi kandang. Infeksi bibit penyakit mudah menimbulkan penyakit, jika ayam dalam keadaan lemah atau stres. Kedua hal tersebut banyak disebabkan oleh kondisi lantai kandang yang kotor, serta cuaca yang jelek. Cuaca yang mudah menyebabkan ayam lemah dan stres adalah suhu yang terlalu panas, terlalu dingin atau berubah-ubah secara drastis. Penyakit, terutama yang disebabkan oleh virus sukar untuk disembuhkan. Untuk itu harus dilakukan sanitasi secara rutin dan ventilasi kandang yang baik.
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga sanitasi mulai dari mesin penetasan hingga sanitasi kandang dan melakukan desinfeksi kandang dengan formaldehyde sebanyak 40%. Ayam yang terkena penyakit sebaiknya dipisahkan dari kelompoknya, sedangkan ayam yang parah dimusnahkan.
18
Pengobatan Berak Kapur dilakukan dengan menyuntikkan antibiotik seperti furozolidon, coccilin, neo terramycin, tetra atau mycomas di dada ayam. Penulis lain menyebutkan pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan preparat sulfonamide. Pemberian POC NASA yang mengandung berbagai mineral penting untuk pertumbuhan ternak, seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta dilengkapi protein dan lemak nabati, mampu meningkatkan pertumbuhan ayam, ketahanan tubuh ayam, mengurangi kadar kolesterol daging dan mengurangi bau kotoran. Untuk hasil lebih optimal, pemberian POC NASA dapat dicampur dengan Hormonik dosis 1 botol POC NASA dicampur dengan 1-2 tutup botol Hormonik, atau 1 botol POC NASA dicampur dengan 2-4 kapsul Asam Amino.
5. Tungau (kutuan)
Tungau debu atau dust mite (Dermatophagoides pteronyssinus) merupakan binatang sejenis kutu yang ukurannya sangat kecil, 250 – 300 mikro, sehingga tidak kasat mata. binatang ini baru terlihat di bawah mikroskop dengan pembesaran setidaknya 20 kali. bentuk badannya lonjong dengan kaki berjumlah 8 buah.
Hewan mikroskopis ini diembel-embeli kata DEBU dibelakang namanya, karena ia memang hidup di dan dari debu. debu sendiri sebenarnya adalah tumpukan dari bermacam-macam partikel yang berasal dari sel kulit mati, rontokan bulu hewan peliharaan, remah-remah roti, spora jamur, dll. serpihan kulit adalah makanan favorite tungau debu.
Gejala: ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal, nafsu makan turun, pucat dan kurus.
Pengendalian:
(1) sanitasi lingkungan kandang ayam yang baik; pisahkan ayam yang sakit dengan yang sehat;
(2) dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien.
Dengan fumigasi atau pengasepan menggunakan insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40.
19
F. Manfaat bagi masyakat sekitar
Ada beberapa manfaat dari budidaya ayam pedaging bagi masyarakat sekitar antara lain :
1. Dapat membantu perekonomian masyarakat.
2. Dapat menambah pengetahuan umum.
3. Untuk menghidupi keluarga.
4. Sebagai mata pencaharian.
5. Dapat meningkatkan gizi masyarkarat.
♛ ♛ ♛ Attention ♛ ♛ ♛
Jangan Copy paste !!! jika Copy paste postingan di blog ini....tolong sertakan alamat blog ini..... Izumi Ismiracle World http://mylittleworld-ismi.blogspot.com/ Kamsahamnida ^^ Saling hargai....sesama blogger.....^^
Do not copy and paste!
Copy and paste if the posting on this blog ....
please include the address of this blog .....
Izumi Ismiracle World
http://mylittleworld-ismi.blogspot.com/
Kamsahamnida ^ ^
Mutual respect .... fellow bloggers ..... ^ ^
Do not copy and paste!
Copy and paste if the posting on this blog ....
please include the address of this blog .....
Izumi Ismiracle World
http://mylittleworld-ismi.blogspot.com/
Kamsahamnida ^ ^
Mutual respect .... fellow bloggers ..... ^ ^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar