Get Gifs at CodemySpace.com

♛ ♛ ♛ Attention ♛ ♛ ♛

Jangan Copy paste !!! jika Copy paste postingan di blog ini....tolong sertakan alamat blog ini..... Izumi Ismiracle World http://mylittleworld-ismi.blogspot.com/ Kamsahamnida ^^ Saling hargai....sesama blogger.....^^

Do not copy and paste!
Copy and paste if the posting on this blog ....
please include the address of this blog .....
Izumi Ismiracle World
http://mylittleworld-ismi.blogspot.com/
Kamsahamnida ^ ^
Mutual respect .... fellow bloggers ..... ^ ^

Kamis, Desember 29, 2011

Sinopsis 49 Episode 4

Min Ho masuk ke kamar Ji Hyun, dan tidak ada siapapun. Ia mulai memeriksa laci Ji Hyun dan sekitarnya.
So, dimana JH-Kyung?

Ternyata ia berhasil keluar dari jendela dan sekarang bergelantungan di balkon hua...semangat hwarang-nya masih ada :)

JH-Kyung berusaha bertahan, tapi tangannya semakin licin dan mau tidak mau ia harus melepaskan pegangan-nya.

JH-Kyung jatuh dengan keras dan mata kakinya terkilir.

JH-Kyung segera keluar dari halaman rumah Ji Hyun dan menunggu di sudut, ia takut kalau Min Ho menemukan stempelnya.

Di dalam, Min Ho masih belum menemukan stempel Ji Hyun. Pintu terbuka dan ibu Ji Hyun masuk. Min Ho segera mengambil boneka kangguru di meja untuk kamuflase.

Ibu Ji Hyun berkata agar membawa buket bunga warna pink itu, Ji Hyun menyukainya. Min Ho mengiyakan. Han Kang benar2 tahu apa yang paling disukai Ji Hyun, kasihan.

In Jung pergi ke RSJ dan menemui seorang wanita paruhbaya. In Jung membawa macam-macam snack untuk wanita itu.

Tapi wanita itu tidak kenal In Jung, sepertinya ia sakit pikun atau ada gangguan jiwa. Dia kasar pada In Jung, sehingga In Jung kesal. Wanita ini adalah Ibu kandung Kang Min Ho.

Min Ho keluar dengan membawa beberapa barang, masuk ke mobil dan menunduk karena stres. JH-Kyung mengamati Min Ho dari jauh dan tidak percaya dengan karakter Min Ho sebenarnya.

JH-Kyung sedikit lega melihat Min Ho sepertinya tidak menemukan stempel. JH-Kyung melihat mobil Min Ho yang berlalu dan berkata sendiri, Shin Ji Hyun, kau pikir orang seperti itu mencintaimu.
JH-Kyung melihat ke arah rumah dan minta maaf pada orang tuanya, aku merindukan kalian.

JH-Kyung jalan dan memandang orang yang lalu lalang disekitarnya, ia berpikir keras, dimana aku letakkan stempel itu, dalam tas atau saku, bagaimana jika aku tidak bisa menemukannya.

JH-Kyung memukuli kepalanya, dan terdengar bentakan keras : Mengapa kau memukuli Yi Kyung?

JH-Kyung menoleh dan melihat Scheduler sedang minum kopi di cafe di lantai dua seberang jalan. JH-Kyung senang melihatnya dan langsung lari menemuinya.

Scheduler memarahi Jh-Kyung karena memukul kepala Yi Kyung, siapa yang memberimu ijin memukul kepala itu? Lalu melihat mata kakinya dan tambah marah karena JH-Kyung membuat mata kaki Yi Kyung cedera.

Scheduler : Tidak cukup membuat mata kakinya terkilir, kau masih memukul kepalanya? Aku sudah bilang jangan melukai Yi Kyung.

JH-Kyung menyesal dan berkata akan membeli obat nanti. Scheduler berkata lakukan saja sesukamu, aku sudah memperingatkan, pergi sana.

Tapi JH-Kyung justru duduk dan memegang tangan Scheduler. Ini membuat Scheduler panik dan menarik tangannya,

kenapa kau memegang tanganku? Diantara kita..kita tidak cukup dekat untuk melakukan itu.
JH-Kyung tidak terlalu peduli dan ia lebih mencemaskan stempelnya, sebenarnya dimana ia menyimpannya.

JH-Kyung : Aku tidak tahu apa yang mereka rencanakan, aku tidak tahu apa aku seharusnya menemukan stempel itu dulu atau mencemaskan diriku sendiri, aku tidak tahu berapa lama aku akan bisa menemukan stempel itu. Bagaimana jika aku tidak bisa menemukannya sama sekali, aku takut setengah mati. Tapi tidak ada orang yang bisa mendengarkanku.

Scheduler menggerakkan tangannya dan minta JH-Kyung berhenti, Hentikan! lihat sini, aku juga bukan orang, dan aku tidak datang ke sini karena mencemaskanmu. Aku datang karena ada peringatan kalau kau sudah melukai tubuh Yi Kyung.

JH-Kyung : Karena itukah kau datang?
Scheduler berkata apa dia harus menyia-nyiakan waktunya hanya dengan mengejar Ji Hyun ke sana sini.

JH-Kyung berkata kalau Scheduler pernah memberikan petunjuk padanya. Kapan? tanya Scheduler.
JH-Kyung : Kau bilang kalau aku tahu kode rumahku dan memberiku petunjuk itu.

Scheduler berdiri dan berkata, gadis ini mengarang tentang Scheduler, aku pergi. JH-Kyung masih bicara sendiri, waktu itu dia yang memberikan petunjuk..
Scheduler menoleh lagi : Tidak punya pikiran sama sekali..itulah mengapa dia selalu ditipu.

Min Ho sampai di RS dan ayah Ji Hyun berkata kalau Min Ho lebih baik dibanding dirinya, karena Min Ho berpikir membawa barang2 Ji Hyun.

Ayah Ji Hyun ke Ji Hyun : Min Ho datang dan membawa barang berharga milikmu. Ayah akan menunggumu.

Wajah Min ho berubah saat memandang Ji Hyun.

JH-Kyung sampai ke toko roti tempat Seo Woo kerja, ia melihat temannya itu dan berkata kalau ia kesepian dan ketakutan. Tapi tidak ada yang bisa dia ajak bicara, apa kau menyayangiku?

Seo Woo melihat JH-Kyung dan ia keluar. Seo Woo mengenali JH-Kyung sebagai staf Han Kang, apa kau kesini untuk beli roti? JH-Kyung senang dan berkata seharusnya ia datang lebih cepat untuk beli roti dan bicara dengan Seo Woo.

Di cafe Heaven, Han Kang menanyakan tentang Yi Kyung. Pelayan wanita dengan senang berkata kalau Yi Kyung belum pulang.

Tapi istri Chef membela Yi Kyung, ia mungkin belum bisa datang. Pelayan itu mendelik ke arah istri chef :) Lalu Han Kang berkata akan keluar sebentar.
Sepertinya Chef dan istrinya ingin menjodohkan Han Kang dengan Yi Kyung :)

Han Kang keluar dan melihat JH-Kyung jalan sambil makan roti. JH-Kyung menghentikan mengunyah ketika melihat Han Kang.

Han Kang tidak marah, justru mencemaskan JH-Kyung yang makan roti sambil jalan dengan terburu-buru. Kau seharusnya makan pelan2 dengan sambil minum.
Jh-Kyung minta maaf karena terlambat datang. Han Kang mengambil bekas bungkus roti dari dalam saku JH-Kyung, kau makan dua biji roti saat dalam perjalanan? kau pikir aku ini bodoh?

JH-Kyung menggeleng, Han Kang : Ah aku ini seperti orang bodoh, semakin aku memberikan toleransi, kau semakin menginjak-injakku, bagimu aku ini seperti orang bodoh, heh?

Han Kang : Lalu kau ini apa? kau pergi semaumu, datang sesukamu, apa kau ini jasa panggilan? Apa kita membuat kontrak sebagai jasa panggilan?

JH-Kyung akhirnya menelan rotinya dan berkata, bukan seperti itu...lalu ia terbelalak, JH-Kyung tersedak! JH-Kyung kesulitan nafas.

Han Kang panik, kenapa? ada apa? apa tersangkut? ia berusaha menolong JH-Kyung lalu memanggil orang di dalam dan minta air.

Semua keluar, istri Chef Oh langsung mengambil teko air dan minta JH-Kyung langsung minum saja dari ujung teko, tapi perlahan agar tidak tersedak lagi.
JH-Kyung akhirnya bisa bernafas lagi dan ia memandang istri Chef yang senyum padanya, Chef Oh, dua pelayan teman kerjanya, lalu Han Kang yang terlihat khawatir.

Chef Oh meminta Jh-Kyung ke toilet untuk memuntahkan rotinya dan JH-Kyung jalan pergi.

Saat JH-Kyung jalan masuk, Han Kang melihat mata kakinya yang bengkak. Han Kang terlihat kaget.

JH-Kyung masuk toilet dan memuntahkan semua isi perutnya, setelah itu dia duduk dan menangis tersedu-sedu.

JH-Kyung selesai dan Han Kang memanggilnya. Han Kang memberikan ember isi air es untuk merendam kakinya, sepertinya mata kakimu bengkak. Tadi itu, aku minta maaf, seharusnya aku tidak mengganggumu kalau sedang makan.
JH-Kyung dalam hati berpikir kalau Han Kang tahu cara minta maaf.

JH-Kyung mengompres kakinya dengan handuk dingin. Han Kang meletakkan tas di depannya.
Awalnya ia lupa kalau itu tas Yi Kyung, Han Kang mengingatkan-nya, apa kau tidak ingat, tasmu sendiri? JH-Kyung berkata ia pikir ia kehilangan tasnya.

Han Kang meletakkan obat semprot untuk kaki. JH-Kyung memandangnya dan berkata dalam hati, apa kau benar2 Han Kang?
Han Kang heran, kenapa kau melihatku seperti itu?

JH-Kyung berkata itu karena Han Kang terus saja memberikan banyak hal padanya.
Han Kang tanya tentang peluit itu, kenapa kau membawa peluit seperti anak2?

JH-Kyung : Peluit?
Han Kang menjelaskan, karena JH-Kyung pergi begitu saja, mereka terpaksa memeriksa tas Yi Kyung.

JH-Kyung mengaduk tasnya dan mengeluarkan peluit, ini? digunakan untuk kondisi darurat, pasti ada yang sudah membelikannya untukku. Lalu JH-Kyung meniup peluit itu.

Han Kang kaget dan ia ingat sesuatu..

Flashback, Ji Hyun minta Han Kang mengambilkan sepedanya, mereka mendorong sepeda Ji Hyun dengan susah payah dan sudah hampir sampai atas bukit.

Tiba-tiba, kaki mereka terpeleset dan keduanya, bertiga dengan sepeda, jatuh berguling-guling di lereng. Berakhir dengan posisi seperti diatas :)

Han Kang membuka mata dan Ji Hyun senyum lebar, ia senang karena tidak mati . Tentu saja Han Kang merasa tidak enak, dan ia memerintah Ji Hyun untuk pergi. Han Kang kakinya sakit.
Ji Hyun berkata, kalau Han Kang seharusnya hati-hati. Han Kang menyuruh Ji Hyun minggir dan mengambil sepeda.

Saat itulah Ji Hyun meniup peluitnya, dan berkata kalau ayahnya membelikan peluit agar dipergunakan saat darurat.

Kembali ke masa kini, Han Kang minta JH-Kyung duduk sebentar. JH-Kyung berkata ia harus kembali kerja.

Han Kang berkata kalau ia punya karakter yang jelek dan ia memberikan amplop isi uang pada JH-Kyung, bahkan lebih banyak dari yang sudah ia jalani.
Jh-Kyung : Apa maksudnya ini, apa kau memecatku sekarang?

Han Kang berkata ia tidak memecat Yi Kyung karena ia bahkan tidak memperkerjakan Yi Kyung. Han Kang hanya mempertimbangkan situasi Yi Kyung dan memutuskan melakukan itu.

Jh-Kyung mengerti sekarang, itulah mengapa tadi Han Kang baik padanya, kalau kau mau menendangku, kau seharusnya melakukannya tadi. Mengapa kau harus baik padaku dan membuatku merasa aman lalu menikamku dari belakang?

Han Kang tidak mengerti, dari sejak Yi Kyung muncul, Han Kang sudah tidak merasa nyaman. Kenapa ia harus marah terus setiap hari karena Yi Kyung?

JH-Kyung menolak, karena ia bukan pengemis. Han Kang berkata ia juga bukan orang yang kelebihan uang atau apa. Tapi paling tidak, ia tidak akan mati kelaparan, itulah mengapa ia memberikan uang itu pada Yi Kyung.

JH-Kyung memohon, ia harus mendapatkan uangnya sendiri dan dalam hati, Ji Hyun berkata, Han Kang, jika kau juga mengusirku, maka aku benar2 sendirian.
Han Kang berkata ia tidak bisa.

JH-Kyung berdiri. Han Kang menjelaskan, jika Yi Kyung harus pulang jam 12 malam, sepertinya seseorang sakit. Dan karena tunangan Yi Kyung, maka Yi Kyung tidak bisa fokus. Dan Yi Kyung juga sering kelaparan, apa aku akan membiarkanmu pergi dengan tangan kosong?

Jh-kyung berdiri dan berterima kasih atas kebaikan Han Kang selama ini. Ia hanya mengambil tas dan obat semprotnya saja.
Han Kang : Kau ini..apa sebenarnya yang kau inginkan dariku?

JH-Kyung : Aku hanya ingin kau mengijinkanku kerja disini.
Perut JH-Kyung bersuara lagi (memang memalukan hahaha...) dan Han Kang hanya pasrah dan menyuruh JH-Kyung ke atas lalu makan.

Han Kang : Aku akan membayarmu dengan ketat sesuai dengan jam kerjamu, jadi kau harus absen saat datang, karena semua staf memperhatikannya.
Han Kang jalan pergi dan JH-Kyung menangis. Han Kang bingung dan kembali, sekarang kenapa menangis? aku tidak akan memecatmu?

JH-Kyung : aku menangis karena sangat berterima kasih.

Ayah Ji Hyun berpesan pada In Jung untuk menelepon semua orang. Katakan kalau pernikahan Ji Hyun dibatalkan. Ayah Ji Hyun minta In Jung menjaga Ji Hyun malam ini.

In Jung pergi ke butik tempat Ji Hyun memesan baju pengiring. In Jung menanyakan tentang stempel Ji Hyun. Apa mungkin Ji Hyun meninggalkan disini.
Staf butik berjanji akan menelepon In Jung kalau menemukannya. In Jung memberikan kartu namanya.

Staf itu mengenali nama In Jung, dan ia berkata kalau Ji Hyun sangat memperhatikan In Jung dan memilih gaun terbaik untuk In Jung. Dan bahkan Ji Hyun memakai baju itu untuk diperlihatkan pada In Jung.

In Jung keluar dari butik dan merasa bersalah.

Min ho bertemu dengan pria yang mengurusi tanah Ji Hyun. Min Ho minta agar pria itu menunggu sebentar.

Pria itu heran, kenapa Min Ho tidak bisa menemukan stempel Ji Hyun. Min Ho memberikan alasan tentang kondisi Ji Hyun dan minta diberikan waktu.

Malamnya, Min ho ke cafe Han Kang dan JH-Kyung mengambilkan buku menu untukknya. Min Ho minta JH-Kyung jangan selalu disekitarnya dan minta JH-Kyung memanggilkan Han Kang dan memberinya minuman keras.
Min Ho mendapat telp dari In Jung, dan ia keluar untuk bicara.

JH-Kyung ingin mencoba menguping. Min Ho minta In Jung jangan menangis dan ia akan menemui In Jung di RS.
JH-Kyung coba menebak, sejak kapan In Jung dan Min Ho pacaran, jangan-jangan lebih lama darinya.

Min Ho melihat JH-Kyung dan berkata kalau ia tidak tertarik pada Yi Kyung, jadi berhentilah menyukainya, Min Ho berkata Yi Kyung bukan tipenya.
Min Ho : Apa kau mempelajari dari drama, memperlihatkan rasa tertarik lalu jadi dingin agar pria itu tertarik? Jangan buang2 waktumu.

JH-Kyung tidak tahan dan marah : Kau pikir aku tertarik padamu?
Min Ho berkata ia tahu kalau itu adalah langkah berikutnya, pura2 marah dan menarik perhatian pria itu.

Jh-Kyung : Kau bukan saja mengingat nama dengan baik tapi kau juga suka salah paham, tidak peduli sebagus apa aktingku, kau pikir aku bisa sebagus dirimu?
Min Ho bingung : Aku, akting?

JH-Kyung : Wajahmu ini bukanlah aslinya, kau memperlihatkan sopan-santun tapi kau tidak punya ketulusan, kau bilang kau tahu kepribadian orang dengan baik. Tapi kau sangat bagus dalam membodohi orang...

Lalu kalung JH-Kyung berubah jadi merah, dan Jh-Kyung mengeluh, panas.

Scheduler muncul dengan wajah sangat serius wow..dan berkata kau tidak serius dengan peringatanku. Aku sudah bilang, kau tidak boleh mengatakan kalau ini adalah kau, bahkan tidak juga dalam hati.
Ingat..jika kalung itu pecah, itu juga adalah akhir dari 49 hari.

Scheduler berdiri diantara JH-Kyung dan Min Ho.

Min Ho tanya apa yang dilakukan Yi Kyung. Yi Kyung berkata kalau Min Ho adalah tunangan teman bosnya, ia salah paham. Dan ia tadi marah sehingga mengatakan itu semua. Lalu Jh-Kyung pergi.

Han Kang kebetulan akan naik ke atas dan ia mendengar pembicaraan mereka.

Yi Kyung kembali kerja dan ia mulai menyadari kalau rambutnya semakin bersih dan melihat kaca.
Pria yang biasa beli rokok datang dan Yi Kyung langsung ke meja kasir.

Pria itu berkata kalau ini pertama kalinya ia melihat Yi Kyung berkaca. Yi Kyung minta pria itu berhenti menunjukkan rasa tertarik padanya.

Pria itu ingin, tapi ia mengaku tidak bisa. Karena kita sudah cukup dekat. Cobalah untuk mengingat. Pria itu tahu mengapa Yi Kyung ke lokasi kecelakaan dan mengapa ada bekas luka di pergelangan tangan Yi Kyung.
Pria : Kalau itu tentang dirimu, aku tahu banyak.

Yi Kyung mulai ingat, pria itu adalah dokternya, dokter No Kyung Bin.


Kyung Bin : sekarang kau ingat? sudah lama.
Yi Kyung : Jangan mengurusiku karena aku tidak ingin mengingatnya.

In Jung bertemu Min Ho di RS dan berkata kalau Ibu Min Ho berdiri sepanjang hari menunggunya. Min Ho berkata belum waktunya menemui ibunya.
In Jung : Jika kau seperti itu terus, mungkin akan terlambat bagimu karena ibumu semakin memburuk.

In Jung membujuk Min Ho untuk pergi saja, Min Ho sudah punya cukup uang dan membawa ibu keluar negeri, mereka bisa hidup bersama bertiga.

In jung berkata, selain karena ibu Min Ho, juga karena ayah Ji Hyun. In Jung tidak ingin melakukan itu pada ayah Ji Hyun. Setelah Ji Hyun seperti itu lalu melakukan itu pada perusahaan ayah Ji Hyun, ini bukan yang ia inginkan.

Min Ho berkata apa In Jung lupa bagaimana mereka bisa sampai disini?

Lalu flashback,
1. Kejadian di gunung itu memang bukan kebetulan. In Jung dan Min Ho sudah merancangnya. In Jung memberi kode pada Min ho.

Min ho mengerti dan mengamati keduanya. Setelah cuaca jadi buruk, Ji Hyun dan In Jung turun. In Jung diam2 mengambil ponsel dari saku Ji Hyun, lalu memperlambat langkahnya. In Jung sembunyi di balik pohon.

Saat Ji Hyun tersesat dan terpisah dari In Jung, Ji Hyun mau menelepon, tapi ternyata ponselnya hilang. Ponsel itu dibuang In Jung di gunung. Min Ho datang menyelamatkan Ji Hyun.

Kembali ke masa kini. In Jung berkata ia ingat itu tanpa harus diingatkan lagi oleh Min Ho. In Jung minta Min Ho menghentikannya.

Min Ho berkata ia harus mengatakannya demi kebaikan In Jung. Mereka tidak tahu kalau roh Ji Hyun ada di situ dan mendengar semuanya dengan syok.

Flashback kedua,
Saat In Jung tidak bisa menemui Ji Hyun karena ada kencan, sebenarnya In Jung telp sambil melihat ke arah Min Ho. Itu semua juga direncanakan. In Jung melihat saat Ji Hyun mengejar dan menarik lengan Min Ho, dan memakan umpannya.

Ji Hyun mendengar semua itu dan ia tidak percaya.

Min Ho : Begitulah kita sehingga sampai disini, juga besok pagi adalah pernikahan kami. Ini artinya jika itu tidak terjadi pada Ji Hyun, maka rencana kita akan sudah selesai. Lalu aku dan ayah Ji Hyun akan menjadi asing satu sama lain. Ayahnya akan tahu kalau pekerjaan-nya tidak berjalan sesuai rencana dan apa kau pikir ia akan duduk dan menjaga putrinya? Dia pasti berpikir bagaimana mengatasi bisnisnya dan apa yang akan dilakukannya padaku.
Ji Hyun menyelinap keluar karena tidak tahan.

Min Ho berkata ayah Ji Hyun pasti tidak akan mempercayakan perusahaan padanya kalau ia punya anak laki. In Jung tetap ingin mereka pergi saja. Min Ho berkata ia sangat terluka ketika Ji Hyun akan membuat In Jung jadi pengiring pengantinnya dan mencarikan pendamping pria untuk In Jung.

Min Ho tanya, apa In Jung tidak terganggu karena Ji Hyun tidak berperasaan? Apa kau hanya ingin Ji Hyun hidup dengan normal/tanpa sadar apa yang terjadi. Tapi Ji Hyun sekarang seperti itu, jadi sekarang ini semua tidak ada artinya bagimu? Kau ingin aku mengambil uang yang kucuri dan lari.

In Jung teriak, hentikan!
Min Ho minta maaf karena tidak bisa mengakhiri ini sampai akhir. In Jung berkata ia lebih menyesal.

Ji Hyun jongkok dan menangis di luar. Lalu ia berdiri dengan pandangan murka.

Ji Hyun ada di dekat In Jung yang menjaga tubuhnya. Ji Hyun marah2.
Ji Hyun : Kau merencanakan semua ini, pura-pura menyelamatkan aku, membuatku bertemu Min Ho semua ini adalah rencana.

In Jung berkata pada tubuh Ji Hyun : Percaya atau tidak, ini semua adalah kesalahanku kau jadi seperti ini dan ini juga salahmu. Tapi bagus karena kau tidak tahu apapun.

Ji hyun berkata ia tahu semuanya dan mau memukul In Jung tapi tidak bisa. (kalo Ji Hyun sadar, dia ingat atau tidak ya dengan semua penghianatan ini? atau jangan2 jadi lupa..)

Ji hyun frustrasi dan mau menjatuhkan barang2 tapi tidak bisa juga. Ji Hyun melihat boneka kangguru hadiah dari Min Ho itu lalu teringat sesuatu..

Ji Hyun menyimpan stempelnya di kantung kangguru itu. Ia mengambil anak kangguru dan memasukkan stempelnya. Lalu memasang kangguru kecil itu lagi.

Ji Hyun mau memanggil Scheduler tapi ingat kalau Scheduler tidak mau ikut campur.
Ji Hyun memandangi In Jung yang tidur di sofa menjaganya, ia mengepalkan tangannya karena murka.

Ji Hyun langsung kembali ke apartemen Yi Kyung dan menunggu. Lalu masuk ke tubuh Yi Kyung. Tinggal 42 hari lagi.
JH-Kyung segera keluar dari apartemen. Tanpa repot2 mandi.

Seorang pria berlatih renang. Ia membuka kacamata renangnya, dan melambai pada seorang gadis, whoa..ternyata Scheduler! (sudah latihan dengan pelatihnya Park Tae Hwan lalu jaga makan, JIW, siap pamer six pack-nya hahaha)

Scheduler keluar dari kolam dan kaget, karena JH-Kyung meneleponnya. Tapi diabaikan dan sibuk menggoda seorang gadis. Tapi akhirnya diangkat juga.

JH-Kyung : Kau dimana? Aku tidak akan minta kau datang, katakan kau dimana? dimana??

JH-Kyung sampai di kolam, ia bingung dan terkejut ketika melihat Scheduler ada di dalam kolam, sedang mengajar seorang gadis berenang!

Scheduler melambai dan tersenyum manis pada JH-Kyung. Ia pamit pada gadis itu dan menemui JH-Kyung.
JH-Kyung heran dan tanya tempat ini ada dimana? Masih di lingkunganmu, kata Scheduler.

JH-Kyung bingung, lalu kenapa kau dengan gadis itu..lalu ia berbisik, apa gadis itu Scheduler juga?

Scheduler mendekat dan berkata siapa yang akan membuatnya jadi Scheduler kalau ia tidak punya daya tarik paling tidak seperti ini?
Lalu ia tanya, apa yang ingin kau bicarakan?

JH-Kyung bertekad, ia harus mendapatkan stempel itu dari RS, lalu mengatakan tentang Min Ho dan In Jung pada ayahnya.
Scheduler : Dari tiga aturan yang kuberikan, kau akan melanggar aturan pertama dan ketiga sekaligus.
JH-Kyung mengangguk, lalu apa yang akan terjadi? liftnya akan datang?

Scheduler mendekat : Ya, dengan cepat. Di menit kau melanggar aturan, sebelum kau punya waktu untuk menoleh, maka semua selesai. Kau tidak akan ada lagi di dunia ini.

JH-Kyung : Aku tidak akan melarikan diri jadi tolong kau tunda (liftnya) satu jam untukku.
JH-Kyung tidak bisa membiarkan orang tuanya dilukai, aku tidak bisa membiarkan mereka kehilangan aku dan perusahaan.

Scheduler mengecek waktu dan kaget, ya..5 menit lagi. Lalu dia melempar handuknya ke muka JH-Kyung.

JH-Kyung menurunkan handuk dengan kesal, lalu bengong..karena Scheduler sudah ganti dengan setelan jas rapi :)

Jh-Kyung terheran-heran, kapan ia ganti baju?

Scheduler jalan mendekati sepasang pria dan wanita yang baru keluar dari kolam.
Pasangan itu terpeleset dan jatuh bersama. Si pria tidak apa-apa. Tapi yang wanita terbentur kepalanya, dan langsung meninggal dunia. Pria itu memanggilnya, sayang..

Orang2 berkerumun, lalu roh wanita itu keluar. Ia kaget ketika sadar kalau sudah mati dan lift muncul.

Scheduler mengumumkan kalau wanita itu sudah meninggal dan ia meninggal saat bersama pacarnya yang sudah menikah. Tapi pria itu berkata kalau ia tidak kenal dengan wanita ini, ia baru saja bertemu tadi.

Roh wanita itu marah2, kau membuatku jatuh cinta padamu karena kau janji akan bercerai dan sekarang kau membunuhku dan pura2 tidak kenal aku?

Scheduler berkata, lalu mengapa kau pacaran dengan pria tanpa kesetiaan? Scheduler membuka lift dan menyuruhnya masuk ke dalam.

Roh itu teriak, apa kau gila? kenapa aku harus pergi? aku tidak mau, lalu lari ke arah Jh-Kyung.

Tapi dua roh yang mengenakan busana hitam menghadangnya dan menyeretnya pergi.
JH-Kyung ketakutan melihatnya.

Dua roh yang mengenakan baju hitam2 itu melempar roh wanita ke dalam lift. Lalu mereka masuk dan hilang.

Jh-Kyung tanya ke Scheduler, mengapa roh wanita itu dibawa dengan cara seperti itu, waktu dengan pria itu, hal seperti ini tidak terjadi.

Scheduler berkata kalau wanita itu mendapatkan apa yang pantas baginya, seperti cara ia hidup selama ini di lingkungan-nya (dunia), sudah jelas kan? Scheduler pergi. JH-Kyung pucat, baru sadar dengan keseriusan urusan alam baka ini.

Keduanya keluar dan Scheduler tanya, apa mereka bisa menyelesaikan percakapan mereka sambil minum kopi? Jh-Kyung berkata ia tidak punya waktu lagi, ia hanya perlu waktu satu jam saja, ia tidak akan lari.

Scheduler : Aku tahu kau tidak akan melarikan diri dan pergi dengan tenang.
Jh-Kyung menunjuk ke surga, pastikan kau mendapat ijin dari atas. Aku bisa mempercayaimu, iya kan?
Scheduler tersinggung, yang suka bohong itu manusia.

JH-Kyung berterima kasih dan tanya apa jika ia pergi ke alam baka, mereka bisa ketemu lagi?
Scheduler : Kenapa kita harus ketemu lagi?

JH-Kyung berkata ia sudah mulai dekat dengan Scheduler. Scheduler justru heran, kenapa kau tidak menangis tapi justru sok kuat, ini tidak cocok denganmu.

JH-Kyung tidak akan menangis lagi, karena itu memalukan. Setelah dibodohi, apa aku harus menangis? aku seharusnya marah.

Jh-Kyung ingin memastikan kalau ia tidak akan diseret seperti wanita tadi. Tapi Scheduler berkata Ji Hyun akan tahu nanti pada waktunya.
Jh-Kyung juga memastikan kalau Scheduler pasti akan ada di saat ia pergi. Scheduler teriak, kau kehilangan IQ-mu ya?

JH-Kyung melihat jamnya dan segera lari, ia harus bergegas.

Scheduler heran, kenapa ia tidak minta tumpangan padanya? Gadis2 di lingkungan ini kuat.

Hari itu, adalah hari pernikahan Ji Hyun dan Min Ho. Itulah mengapa Min Ho pagi-pagi datang dan memberi hormat pada kedua orang tua Ji Hyun. Mereka pergi ke RS.

Setelah mereka pergi, In Jung datang. In Jung berkata pada pelayan kalau ia datang untuk membersihkan kamar Ji Hyun.
In Jung berhasil membujuk pembantu keluarga dan segera masuk lalu membongkar tiap inci kamar Ji Hyun.

JH-Kyung sampai di cafe. ternyata Cafe tutup. JH-Kyung heran kenapa tutup, lalu ia pergi lagi.

Semua (Ortu Ji Hyun, Min Ho, Han Kang, dan Seo Woo) berkumpul di kamar Ji Hyun di RS. Ibu Ji Hyun memegang tangan putrinya, ini adalah hari pernikahanmu, apa kau tahu itu? Lalu ia menangis. Seo Woo menghibur Ibu dan Han Kang jalan keluar karena tidak tahan.

JH-Kyung turun dari taksi dan bertemu Han Kang di depan RS. JH-Kyung otomatis teriak, ya Han Kang! kau seharusnya bilang kalau hari ini cafe tutup. Apa kau tahu kalau aku sibuk sekarang?
Han Kang heran, apa yang kau lakukan disini?

Jh-Kyung berkata ia ada urusan dan Han Kang berpikir Yi Kyung sakit. Jh-Kyung segera lari masuk.

Jh-Kyung melihat ayah, ibu, Min Ho, dan Seo Woo pergi. Mereka membawa boneka kangguru itu pulang.

Min Ho keluar mencari Han Kang dan mendapat telp dari In Jung. JH-Kyung ada di balik pintu putar dan mengamati Min Ho.
In Jung berkata ia sudah mencari dimana-mana, tapi tidak ketemu.
Min Ho minta In Jung segera keluar karena orang tua Ji hyun dalam perjalanan pulang.

Min Ho kesal dan melampiaskan kemarahan-nya.

Han Kang melihatnya dengan heran, karena mungkin Min Ho tidak pernah seperti itu di depannya.

In Jung keluar dari rumah Ji Hyun dan pergi dengan taksi. In Jung melihat gantungan boneka di kaca spion taksi dan ia ingat,

Ji Hyun menyimpan stempelnya di boneka kangguru itu.
In Jung minta taksi pergi ke RS.

In Jung kembali ke RS dan menanyakan boneka kangguru pada perawat. Perawat bilang kalau sudah dibawa pulang lagi.
In Jung terus telp Min Ho, tapi Min Ho tidak mendengar karena ia membesarkan volume musik di mobilnya.

JH-Kyung juga naik taksi dan pulang ke rumahnya. In Jung dan JH-Kyung berlomba, siapa yang lebih dulu sampai...

Ternyata JH-Kyung yang sampai lebih dulu di rumahnya. Ia menekan bel.
Suara ibunya terdengar, siapa?
Jh-Kyung membungkuk dan menjawab : Saya...

Sinopsis Heartsrings Episode 15 Part.2 (END)

Daaaan.
1 Tahun kemudian..

Gyu Won menjadi artis musikal besar.
Debut musikal pertamanya sukses di pasaran, dan semua orang mulai memujinya..


Saat kembali ke KOrea, Gyu Won mengadakan press conference dan mengungkapkan tentang pengalamannya..


Ayah Gyu Won dan Ibu Lee Shin, masih tetap menjalin hubungan pertemanannya..

Sedangkan Lee Shin..
Setelah operasi.. Ia masih tetap berlatih gitar. Dan engga lagi tampil di kafe dengan stupid Band..


"Oppa, temanku ingin agar oppa perform lagi di kafe." ucap adik Lee Shin.
"Aku perlu waktu untuk berlatih?" jawab Lee Shin.
"Selalu saja berkata seperti itu. Tidak melakukan apapun, tetapi selalu berlatih gitar." jawab Adik Lee Shin.
"Aku keluar dulu, oppa."
"Pergi ke mana?" tanya Lee Shin.
"Hari ini ada latihan."
Dan Yippie..
Kakek punya penerus yang bisa melestarikan musik tradisional kecintaannya..



Adik Lee Shin mendedikasikan dirinya untuk mempelajari musik Traditional.
Menghafal semua cerita kakek dan dengan patuh mengikuti instruksi dari kakek..



"Kakek, semua kisah hidupku, sudah kuhafal semuanya, tidak ada satupun yang terlewat. Jadi, lebih baik kakek menunggu di luar saja. Kalau ada Kakek, tidak akan ada kemajuan bagiku." ucap adik Lee SHin pada kakek.
"Aku mengerti. Aku akan pergi. Anak nakal ini." keluh kakek.
Adik Lee Shin tersenyum, "Dengan begitu, dia akan menunggu di luar. "
Dan yazzzzzz
Pasangan Seok HYeon dan Yoon Soo kembali ke Korea.

Su Myeong menjemput mereka..


"Direktur!" seru Su Myeon saat melihat Seok Hyeon datang.
"Mmm. . ."
"Selamat Datang!" Su Myeong mencoba memeluk Seok Hyeon,
Seok Hyeon menolak pelukan dari Su Myeong, "Hei, hei. Jangan seperti ini, jangan seperti ini. Rambutmu terlihat cukup bagus."
"Benarkah Mari kita pergi."



"Hei, Kau masih ingin kita naik mobil rusak ini?" tnaya Seok Hyeon saat mereka sampai di parkiran. "Sudah satu tahun tapi kau masih saja tidak ada perubahan?"
Su Myeon tersenyum lalu menunjukkan fotonya bersama sa rang. "Sudah ada sesuatu yang berubah tentunya direktur."
"Apa? Apa semua ini?" tanya Seok Hyeon saat melihat foto Su Myeong bersama Sa Rang.
"Cinta." jawab Su myeong.
Ibu Hee Joo kesal dengan semua pemberitaan yang membicarakan tentang keberhasilan Gyu Won.

"Head line utama adalah tentang Lee Gyu Won." Ibu Hee Joo kesal.
"Jika Kau tidak melihat dan membacanya, bukankah itu lebih baik? Mengapa kau selalu seperti itu?" keluh Hee Joo yang lelah dengan sikap ibunya.


"Bagaimana bisa kalau aku harus berpura-pura untuk tidak membacanya? Yi Joo, Kau harus melakukannya dengan lebih baik." ucap Ibu Hee jOo pada Adik Hee Joo.
"Tapi, bagaimana kalau aku tidak lolos ibu?" tanya adik Hee joo.
"Ibu tentu saja akan mengambil tindakan agar kau bisa lolos audisi." jawab ibu Hee joo.
"Aku tidak ingin sesuatu seperti itu terulang lagi." keluh Hee Joo.
Profesor Im masih berada di pihak istri ketua (ibu Hee joo)

Profesor Im Tae Joon membicarakan tentang adik Hee Joo yang akan memulai debutnya, "Han Yi Joo, kita harus mendukung kelas drama pertamanya tahun ini. Apakah Kau mengerti? Dia adalah saudara Han Hee joo. Jadi Direktur memiliki dua anak perempuan."
Profesor yang lain mengatakan, "Hee joo memiliki kemampuan dan bakat, tapi adiknya tidak."


Profesor Im mengancam. "Profesor! Bulan ini, setiap orang akan mendapatkan evaluasi. Yang pasti, kita harus selalu berada di pihak istri ketua. Dan tahun ini tidak akan ada lagi Kim Seok Hyeon. Jadi kita bisa tenang dalam mempersiapkan segalanya."
Tapi, orang yang dibicarkan datang..

"Mengapa Kalian terkejut?" tanya Seok Hyeon yang melihat ekspresi terkejut dari Profesor Im.
"Kalian kembali?" tanya Prof. Im Tae joon.
"Ya, kami datang untuk menyapa ketua, sunbae. " jawab Yoon Soo.

"Kalian tidak membawa hadiah untukku? Kalian benar-benar datang dengan tangan kosong?" tanya ketua.
"Kami belum membongkar barang-barang kami tapi kami langsung datang ke sini. Ketua ini hanya memikirkan hadiah saja." jawab Seok Hyeon. Dan mereka semua tertawa.


"Kali ini kau harus ikut serta dalam pentas musical yang akan diadakan di kampus kita." kata ketua.
"Apakah Kau lupa apa yang terjadi tahun lalu?" jawab Seok Hyeon.
Yoon Soo menimpali, "Seok Hyun siap untuk bekerja. "
"Aku tahu akan seperti ini! Ada banyak siswa berbakat tahun ini, kau bisa melibatkan mereka." jawab ketua..
Di ruang latihan..

Gyu Won sibuk berlatih..

Dan Seok Hyeon datang untuk menemuinya..

"Direktur!" seru Gyu Won saat melihat Seok Hyeon datang.
"Siapa ini? Kau benar-benar berubah menjadi orang lain." kata Seok Hyeon.
"Aku tidak akan pengacau lagi." jawab Gyu Won.
"Coba lihat." Seok Hyeon mencoba mengacak-acak rambut Gyu Won. "Jadi sekarang kau jadi bintang?"
"Direktur, mengapa kau tidak berubah sama sekali?" keluh Gyu Won seraya merapikan rambutnya.
"Apa kau baik-baik saja?"
"Mmm. . . "


Seok Hyen : Bagaimana hubunganmu dengan Lee Shin?
Gyu Won : Kami putus.
Seok Hyeon : Sejak kapan?
Gyu Won : Setelah Direktur berangkat ke Amerika. Karena aku, Lee Shin terluka. Pada awalnya, aku tidak bisa mengerti.
Seok Hyeon : Ia mungkin butuh waktu untuk dirinya sendiri. Tenang saja, aku akan berbicara dengannya nanti. Apakah dia masih bernyanyi di kafe?
Gyu Won : Aku tidak tau, aku belum kembali ke kafe.
Seok Hyeon : Setelah aku mengirim email itu, mengapa kau tidak menyebutkan apa-apa? Aku pikir semuanya itu berjalan dengan baik.


Seok Hyeon memberikan script pentas musikal pada Gyu Won,
Seok Hyeon : Lihatlah ini, jika Kau ingin berpartisipasi beritahu aku. Bakatmu pasti sudah terasah selama di sana.
Gyu Won : Bagaimana dengan musiknya?
Seok Hyeon : Aku ingin membiarkan Lee Shin yang menggarapnya.
Gyu Won : Biarkan dia melakukan itu. Jangan khawatirkan tentangku.
Seok Hyeon : Kau benar-benar baik-baik saja dengan itu?
Gyu Won : Tentu saja.
Setelah menemui Gyu Won, Seok Hyeon bertemu dengan Lee Shin..


Seok Hyeon : Apakah operasi berjalan dengan sukses?
Lee Shin : Ya.
Seok Hyeon : Aku mendengar kalau Kau tidak pernah perform di kafe lagi.
Lee Shin : Aku masih butuh waktu. Aku saat ini masih berlatih.


Seok Hyeon : Jangan khawatir. Sepertinya Gyu Won tahu kalau tanganmu terluka. Apakah dia tahu tentang operasi itu?
Lee Shin : Dia masih belum tau tentang operasi itu.
Seok Hyeon : Lambat laun ia juga pasti akan tau. Apakah Kau takut kalau Gyu Won tahu tentang operasi tanganmu itu, dia tidak akan jadi pergi Inggris? Jadi Kau sengaja menghindarinya kan? Apakah aku benar?
Lee Shin : Apakah ini penting sekarang? Semuanya sudah berakhir.


Seok Hyeon : Ingin aku membantumu?
Lee Shin : Tidak, aku sudah mengakhiri semuanya. Kau harus menyimpan rahasia ini dari Gyu Won.
Seok Hyeon : Ya. Aku juga tidak ingin ikut campur dalam masalah cintamu.


Seok Hyeon memberikan script pentas musikal.
Seok Hyeon : Lihatlah ini.
Lee Shin : Apa?
Seok Hyeon : Ini adalah pekerjaan yang aku siapkan. Apakah Kau menulis musik baru-baru ini?
Lee Shin : Aku punya beberapa komposisi lagu yang sudah aku siapkan. Ada kemungkinan kalau Kau dan Gyu Won akan bekerja bersama-sama.
Seok Hyeon dan Yoon Soo datang ke kafe untuk merayakan kedatangan mereka kembali ke korea..


Karena sudah resmi menjadi pacara Hee joo, Joon Hee merubah penampilannya..
cute..

Di kamarnya, Gyu Won membaca script yang diberikan oleh Seok Hyeon.

Dan saat membongkar buku-bukunya, tanpa sengaja, Gyu Won menemukan cover album ayah Lee Shin.
Ia teringat Lee Shin..

Dan saat itu juga..
Gyu Won mencoba mengembalikan cover album ayah Lee Shin pada Lee Shin..

Gyu Won terus menunggu kedatangan Lee Shin..

Sampai akhirnya Lee Shin datang..

Wuah.. atmosphere apa ini?? canggung sekali.. ke~ ke~


"Mengapa kau di sini?" tanya Lee Shin, ia berubah dingin.
"Ah, aku ingin mengembalikan ini padamu." jawab Gyu Won seraya menyerahkan cover album itu. "Aku bisa memberikannya kepada Jeong Hyeon, Tapi aku pikir akan lebih baik kalau aku memberikannya langsung padamu. Seharusnya aku memberikannya kembali kepadamu sebelumnya. Setelah aku putus denganmu, aku segera pergi ke Inggris . Dan ketika aku kembali, aku sangat sibuk. Aku tidak memiliki kesempatan untuk memberikannya kembali kepadamu."


"Pulanglah." kata Lee Shin, ia segera masuk ke dalam rumah tanpa mempedulikan Gyu Won.

Siapa bilang Lee Shin engga mempedulikan Gyu Won lagi, ia bahkan menangis dikamarnya..

Seperti Gyu Won yang juga menangis untuk Lee Shin..

Pagi harinya.. Lee Shin memutuskan untuk engga ikut bekerja sama dalam pementasan kali ini.
Ia hanya menyerahkan beberapa buku musik dan kaset CD berisi lagu-lagu buatannya.


Lee Shin : Script ini cukup menarik. Bagaimana aku bisa menulis sesuatu yang tidak ada artinya? Ini buku music dan cd, semua lagu ada di sini.
Seok Hyeon : Meskipun aku tidak tahu apakah itu akan memuaskan atau tidak, bagaimana kalau kita mulai berlatih mengenai lagunya.


Lee Shin : Aku tidak akan ambil bagian dalam hal ini.
Seok Hyeon : Mengapa? Karena Lee Gyu Won? Gyu Won sudah mengatakan kalau ia baik-baik saja. Jangan berpikir macam-macam, bekerja samalah.
Lee Shin : Maafkan aku.
Seok Hyeon dan Gyu Won kembali mendiskusikan tentang pentas musikal dan mereka engga lupa membicarakan tentang Lee Shin..


Gyu Won : Apakah Kau berbicara dengan Lee Shin?
Seok Hyeon : Mmm. . .
Gyu Won : Apakah dia akan berpartisipasi?
Seok Hyeon : Sepertinya tidak. Dia mengatakan dia tidak akan berpartisipasi.

Gyu Won : Mengapa tidak? Apakah karena aku?
Seok Hyeon : Ini bukan karenamu.
Gyu Won : Apa karena aku ikut ambil bagian dalam pentas ini jadi ia memutuskan untuk menghindariku? Ia keterlaluan.
Seok Hyeon : Pria membutuhkan waktu yang lama untuk dirinya.

Lee Shin menyempatkan dirinya untuk berlatih gitar di ruang band, dan ia bertemu dengan teman-temannya..

Gyu Won menelpon Lee Shin dan mengajaknya untuk bertemu..

"Halo!"
"Ya, ini aku." jawab Lee Shin.
Gyu Won berkata, "Aku ingin berbicara denganmu."
"Ada apa?"
"Aku akan memberitahumu ketika kita bertemu nanti. " jawab GYu Won.
Yoon Soo dan Seok Hyeon pun ikut memikirkan tentang masalah hubungan Lee Shin dan Gyu Won.


Yoon Soo : Bagaimana kalau kita memberitahu Gyu Won tentang yang sebenarnya terjadi?
Seok Hyeon : Apakah Kau berpikir kalau kita memberitahukan Gyu Won tentang yang sebenarnya, semuanya akan berubah begitu saja?
Yoon Soo : Aku pikir aku mengerti perasaan Lee Shin. Saat aku terluka di panggung saat itu, semua orang mengkhwatirkanku. Mereka mencemaskanku. Tapi kau tau? Hal yang paling mencemaskanku adalah tentang dirimu. Aku bertanya-tanya, apa yang akan terjadi kalau kau mengetahui kalau aku tidak bisa menari dengan sempurna lagi.

Dan iklan...

Iklan.. iklan.. iklan..

Lee Shin menepati janjinya untuk bertemu dengan Gyu Won.


"Apa yang ingin kau katakan?" tanya Lee Shin tanpa ekspresi.
"Aku mendengar kalau Kau tidak akan ikut bergabung dalam pembuatan music untuk pentas kali ini." jawab Gyu Won.
"Mmm. . . "


"Apa alasanmu?"
"Tidak ada." jawab Lee Shin.
" Jujurlah. Apakah karena aku? Apakah benar-benar seperti itu? Tapi ini adalah masalahmu. Aku akan mencoba yang terbaik untuk menghindarimu. Mari kita bekerja sama." bujuk Gyu Won.


Lee Shin kesal, "Kau pikir siapa dirimu?"
"Aku hanya merasa, kalau lebih baik jika kita bekerja sama." jawab Gyu Won.
"Tidak. Aku tidak akan berpartisipasi. Jangan pernah mencariku lagi." setelah berkata seperti itu, Lee Shin pergi meninggalkaan Gyu Won.

Setelah kepergian Lee Shin, Gyu Won berusaha untuk engga menangis..

Merasa tertekan, Gyu Won meminum banyak alkohol..

Dan ia mabuk..

Sedangkan Lee Shin..
Ia masih merenungi dirinya.

Ibu dan adik Lee Shin, khawatir dengan keadaan Lee Shin..
.

Gyu Won mabuk berat dan ia tertidur, Bo Woon panik dan ia menelpon Lee Shin untuk mengantarkan Gyu Won pulang..

Menerima telepon seperti itu, Lee Shin ragu untuk datang menjemput Gyu Won.
Akhirnya ia memutuskan untuk menelpon ayah Gyu Won.

Alhasil, Ayah Gyu Won yang datang untuk menjemput Gyu Won.


Meskipun begitu..
Lee Shin masih tetap menunggu di depan rumah Gyu Won, menunggu sampai Gyu Won datang..


"Shin!" panggil ayah Gyu Won setelah ia membawa Gyu Won masuk ke dalam rumah. "Terima kasih telah menghubungiku."
"Apakah dia baik-baik saja?" tanya Lee Shin.
"Dia tidur seperti batang kayu. Bahkan ia sama sekali tidak tahu kalau seseorang menggendongnya sampai ke rumah. Besok pagi, pasti perutnya akan sangat tidak nyaman. Sepertinya, Kau masih memikirkan Gyu Won. Tidak bisakah kalian memulai dari awal lagi? Aku hanya khawatir kalau kalian berdua akan menyesal nantinya. Ibumu dan aku seperti ini juga saat itu. " ungkap ayah Gyu Won.
Lee Shin hanya tersenyum tipis tanpa menanggapi apa-apa.

Pagi harinya, Gyu Won kena marah kakek karena ia mabuk..

Gyu Won bertanya pada Ayahnya siapa yang membawanya pulang. Ayah menjawab kalau Lee Shin menelpon Ayah untuk mengantarkan Gyu Won pulang..

Gyu Won berpikir, "Padahal aku kira, Lee Shin akan datang.."

Seok Hyeon memberikan lirik dan kaset cd lagu buatan Lee Shin pada Gyu Won.
Seok Hyeon membiarkan Gyu Won mendengarkan lagu itu, tanpa memberitahu Gyu Won kalau lirik dan lagu yang ada di dalam kaset itu adalah buatan Lee Shin.

Dam saat mendengar lagu dan membaca liriknya..

Gyu Won menyadari kalau lagu itu adalah ciptaan Lee Shin.

Keesokan harinya, Gyu Won menemui Seok Hyeon..



"Yang mengarang music Ini adalah Lee Shin kan? Orang yang menulis lirik ini. Orang itu Lee Shin kan, direktur?" tanya Gyu Won.
"Ya. Dia yang menulis ini. Lee Shin mengatakan kepadaku untuk tidak mengatakan ini. Tapi sepertinya aku harus memberitahumu." Seok Hyeon memutuskan untuk memberitahukan hal yang sebenanrya pada Gyu Won. "Lee Shin menjalani operasi pada tangannya.Sebelum kau pergi ke inggris, Lee Shin berusaha dengan keras untuk menyembunyikan rasa sakitnya. Ia takut kalau kau sampai mengetahui hal yang sebenarnya, kau akan berubah pikiran dan tidak jadi pergi ke inggris."

"Jadi, apa tangannya baik-baik saja? Bagaimana dengan permainan gitarnya?" tanya Gyu Won panik.
"Dia belum sepenuhnya pulih, tapi dia sudah berlatih."
Diam-diam, Gyu Won menemui Lee Shin.
Ia memandangi Lee Shin dari kejauhan..


"Hei! Lee Shin! Dasar bodoh!" ucap Gyu Won.
"Aku bilang untuk tidak datang menemuiku lagi. Aku tidak akan berpartisipasi." jawab Lee Shin.

Gyu Won mencurahkan semua kekesalan, kekhawatiran dan kecemasannya selama ini. "Mengapa tidak kau katakan padaku yang sebenarnya? Mengapa kau menyembunyikannya dariku? Direktur menceritakan semuanya. Jika Kau sakit, katakan saja kalau kau sakit. Aku tidak tahu apa-apa, aku malah berubah membencimu. Lupakan saja. Aku benar-benar akan membencimu mulai dari sekarang."
Gyu Won pergi meninggalkan Lee Shin..

Dan ia mulai kembali mengenang saat pertama kali ia bertemu Lee Shin.

Tentang balkon itu, kopi dan Lee Shin.

Lee Shin pun mulai menyadari kalau ia engga bisa hidup tanpa Gyu Won.

Dan Yay!!

Mereka melewati kenangan yang sama dalam selisih waktu yang berbeda.

Mengenang kenangan yang sama dan menelusuri perlahan..

Sampai akhirnya...

Mereka kembali di pertemukan di saat yang sama..

Dan saling menyadari, kalau mereka..
masih saling mencintai..


Sampai akhirnya..
Lee Shin dan Gyu Won saling tersenyum...

Lee Shin berjalan ke arah Gyu Won dan memeluknya erat..

Kisah cinta mereka diakhir dengan kata "I Love you" Lee Shin.

"I missed you," ucap Lee Shin
"Me too."
"I love you"

Daaan..
Kiss..
Kiss..
Dan sore itu.. Lee Shin dan Gyu Won tampil bersamaan di kafe..



~~HAPPY ENDING
sweet ending~~
end

Sinopsis Heartsrings Episode 15 Part.1 (END)

Here we are...

Lee Shin terjatuh dan semua panik..
Terutama Gyu Won..

"Shin. Shin, kau baik-baik saja? Shin. Apa yang terjadi? Apakah kau sakit?" tanya Gyu Won sangat amat cemas.
Lee Shin menyembunyikan semuanya, "Ini tidak apa-apa. Mungkin karena sesuatu yang aku makan tadi malam. Perutku sedikit sakit."
"Mari kita pergi ke rumah sakit." saran Gyu Won.


"Aku baik-baik saja sekarang. Tidak perlu pergi ke mana pun." jawab Lee Shin.
"Tapi kau terjatuh."
"Aku akan baik-baik saja." jawab Lee Shin.
Lee Shin berusaha sekuat mungkin untuk menahan rasa sakit di tangannya. "Bisakah Kita melanjutkannya?" tanya Lee Shin pada stupid band.
"Ya. Ayo, kita lanjutkan." jawab yang lain.

"Dan aku pikir sesuatu telah terjadi. Tapi, sepertinya ia tidak apa-apa. Lihat, ia tampaknya ia baik-baik saja." kata Seok hYeon.
Tapi, tetap saja, Gyu Won sangat cemas. Ia mencoba menilisik apa yang sebenarnya terjadi.

Setelah pentas, Lee Shin membasuh tangannya, berharap rasa sakitnya berkurang..


Gyu Won terus saja berpikir, mengkaitkan satu hal dengan hal yang lain.
Sampai akhirnya, ia ingat kejadian saat ia jatuh dan Lee Shin melindunginya..


"Ini pasti karena itu!" seru Gyu Won.
"Apa yang maksudmu?" tanya Seok Hyeon.
"Gyu Won, duduklah lalu bicarakan pada kami." ucap Yoon Soo.
Gyu Won menjelaskan, "Pada hari itu aku lari dari kompetisi musik tradisional. Di hari itu juga, tanpa sengaja aku menginjak kain hanbok yang aku pakai dan aku terjatuh. Dan saat aku terjatuh, Lee Shin mencoba melindungiku, dan sepertinya pergelangan tangannya terluka saat hendak menolongku saat itu. Sepertinya tangannya sakit. "
Engga berapa lama kemudian Lee Shin kembali..


"apa yang terjadi? Apa yang membuatmu lama untuk datang ke sini. Apa karena kau merasakan sakit di tanganmu? Kau mencoba menahan sakit, sehingga kau terlambat datang ke sini kan?" tanya Gyu Won dengan cemas.
Lee Shin tetap tersenyum seolah engga terjadi apa-apa. "Kenapa kau tiba-tiba mengkhawatirkan tanganku? Aku tanpa sengaja bertemu temanku tadi. Kami mengobrol sebentar, akhirnya aku terlambat datang ke sini."

"Apakah Kau benar-benar baik-baik saja?" tanya Gyu Won.
"Sungguh, aku baik-baik saja." jawab Lee SHin meyakinkan.



Gyu Won meraih tangan Lee Shin, "Perlihatkan aku tanganmu."
"Ini. Lihat? Tidak apa-apakan. jika Kau ingin memegang tanganku, katakan saja." jawab Lee Shin.
kya??

Yoon Soo dan Seok Hyeon berjalan pulang.


"Apa Lee Shin benar-benar tidak apa-apa?" tanya Yoon Soo yang ikut cemas.
"Dia tampak baik-baik saja tadi. Jangan khawatir." jawab Seok HYeon.
Yoon Soo membagi kecemasannya, "Dia bukan orang biasa, tapi ia seorang gitaris. Jika tangannya terluka maka akan fatal akibatnya."

"Apakah Kau berpikir tentang pengalamanmu sebelumnya?" tanya Seok Hyeon.
"Jika aku bilang aku tidak memikirkan pengalamanku itu maka aku akan berbohong. Karena kecelakaan itu, hidupku berubah total."
Seok Hyeon tersenyum, "Dan karena itu, Kau kembali ke sekolah dan bertemu denganku. Lee Shin akan baik-baik."
"Mmm. . ."
Siapa yang baik-baik saja? Bahkan Lee Shin sendiri pun cemas dengan keadaan dirinya...

Beberapa kali ia mencoba memainkan gitar, tapi sulit.

Gyu Won kembali membicarakan tetang debutnya di inggris.


"Inggris?" Gyu Won terkejut saat producer mengatakan kalau Gyu Won akan debut di Inggris.
Producer menjelaskan, "Penyelenggara album ini berasal dari Inggris. Kau diberi kesempatan untuk belajar dan ikut audisi di sana. Kau juga harus mempelajari tarian jazz dan balet."
Gyu Won bertanya, "Dan berapa lama waktu yang diperlukan untuk hal itu?"
"Kira-kira 6 bulan."
"Bagaimana dengan sekolahku?" Gyu Won khawatir.
"Tentu saja, Kau harus drop out. Kau dari Departemen Musik Tradisional, kan?"
"Ya."
Producer kembali menjelaskan, "Jika Kau ingin masuk ke dunia acting dalam musical, maka kau tidak perlu belajar di sini lagi. Kau akan sangat sibuk nanti, maka dari itu kau harus drop-out dari kampus?"
Gyu Won rasa tidak harus seperti itu, "Tidak. . Aku harus lulus dari kampus ini. Tidak menjamin kalau aku akan berakhir menjadi seorang aktris musikal. Kapan aku dijadwalkan akan pergi?"
"Bulan depan."
"Begitu cepat?"
Di rumah sakit, Lee Shin terus mengontrol tangannya yang terluka.


Dokter : Pergelangan tanganmu sepertinya terbentur suatu benda dengan keras. Kerusakannya ada di bagian pergelangan tangan di sebelah sini, saraf median di bawah ligamen.
Lee Shin : Apakah aku membutuhkan gips atau terapi fisik?
Dokter : Jalan yang terbaik adalah menjalani operasi.
Lee Shin : Operasi? Kemudian, setelah operasi, apa aku masih dapat bermain gitar?
Dokter : Efek samping dari operasi memang sangat rendah, tapi tidak menutup kemungkinan bagi pasien akan kehilangan rasa sentuhnya. Rehabilitasi akan sangat penting.

Setelah mendengar apa yang dokter katakan...

Lee shin termenung..
Sedikit lagi hampir menangis.. Lee Shin ayo nangis.. ke~ ke~

Gyu Won mencoba menjelaskan tetang kepergiannya ke inggris pada kakek.
Tapi, kakek sama sekali engga menanggapi kata-kata Gyu Won.


"Bulan depan, aku harus pergi ke Inggris. Nanti, aku akan sibuk dan mungkin akan jarang untuk menemui kake. Kakek. Aku harus pergi ke luar negeri selama berbulan-bulan. Apakah Kau tidak merasa sedih? Kakek." Gyu Won mencoba menjelaskan.
Tapi, saat adik Lee Shin datang..
Kakek langsung berubah ramah pada adik Lee Shin.

"Oh Jung-hyun. Ayo, duduk." kata kakek pada adik Lee Shin.
Kakek berkata acuh pada Gyu Won. "Aku tidak peduli jika Kau pergi ke Inggris atau Amerika Serikat. Sekarang pergi. Dan bawakan buah-buahan untuk Jung." suruh kakek pada Gyu Won.
"Iya" jawab Gyu Won seraya tersenyum..

"Apakah Gyu Won eonnni akan pergi ke luar negeri? Enak sekali!" pikir adik Lee Shin.
Kakek membual, "Kau tidak perlu cemburu. Aku, guru yang terkenal Lee Dong Jin. Menerima undangan dari banyak negara, dan aku juga sering pergi ke luar negeri."
"Benar?"
"Selama Kau mempelajari musik tradisional dengan baik, Kau bisa sarapan di Perancis, dan makan malam di Swedia." jawab kakek..
Gyu Won yang mendengar hal itu langsung bergumam, "Kakek benar-benar suka membual. "
Gyu Won menelpon Lee Shin untuk bertemu.

"Mmm. . . "
"Bisakah kau keluar sebentar? Ada sesuatu yang ingin aku katakan." jawab Gyu Won.
"Oke, aku mengerti."


Gyu Won memperlihatkan fotonya, "Lihat! Ini fotoku untuk paspor. Apakah Kau punya paspor?"
Lee Shin mengangguk, "Tentu saja aku punya. Aku bisa pergi bebas ke eropa beberapa waktu yang lalu."
"Benarkah? Bukankah aku terlihat aneh di foto ini?" tanya Gyu Won mengomentari fotonya sendiri.
Lee Shin lalu mengambil foto Gyu Won, "Sini, aku akan membawa pulang fotomu dan memperhatikannya, apakah fotomu ini atau tidak. Berikan padaku. "



"Ada apa? Kenapa wajahmu masam seperti itu?" Lee Shin heran saat melihat perubahan raut wajah Gyu Won yang menjadi murung.
Gyu Won menghela nafasnya lalu berkata, "Meskipun Aku sangat gembira, bersemangat, dan bahagia, ketika aku berpikir kalau aku harus pergi jauh darimu, aku merasa sangat sedih, enggan, dan kesal."

"Sekarang kita punya Internet dan video. Kita bisa berhubungan kapan saja. Kenapa kau harus bersedih?" jawab Lee Shin.
"Berpisah dariku, sepertinya kau bahkan tidak sedikitpun merasa sedih?" pikir Gyu Won.
"Hanya sedikit." jawab Lee Shin.
"Kau keterlaluan."
"Kau harus bertahan." ucap Lee Shin.
"Aku tahu."
Dan mereka bergenggaman tangan untuk terakhir kalinya..

Gyu Won mulai mengepak barang-barangnya karena ia akan segera ke inggris..


Ayah : Apa yang Kau lakukan?
Gyu Won : Ah, aku mengepak koperku lebih awal. Aigoo, putriku benar-benar hebat!
Ayah : Apakah Lee Shin menahanmu dan tidak membiarkanmu pergi?
Gyu Won : Tidak sama sekali. Rasanya, ia bahkan ingin agar aku segera pergi. Aku agak sedih.
Ayah : Dia bersikap seperti itu agar tidak menunjukkan rasa sedihnya padamu. Aigoo, tampaknya kita ditakdirkan untuk hidup terpisah. Ayah baru saja kembali, tapi kau harus pergi ke luar negeri.
Lee Shin....

Ia masih memikirkan dirinya, gitar, tangannya dan Gyu Won...

Pasangan Yoon Soo dan Seok Hyeon juga akan meninggalkan korea..
Mereka menerima tawaran untuk mengadakan produksi drama musikal di Amerika Serikat, dan mereka berdua engga lagi menolak tawaran itu.


"Kapan Kalian berangkat?" tanya ketua.
"Penerbangan akan dilakukan besok pagi." jawab Seok Hyeon
"Berapa lama kalian akan kembali?" ketua kembali bertanya.
"Pentas musikal akan diadakan selama kurang lebih 6 bulan. Tapi masih ada pekerjaan yang dipersiapkan sebelum pentas musikal. Dan untuk itu, sepertinya aku dan Yoon Soo akan berada di luar negeri selama kurang lebih satu tahun." jawab Seok Hyeon.

"Jika Kau ingin tinggal di sana, kalian harus akur. Kami selalu membuka pintu lebar untu kehadiran kalian lagi."
Yoon Soo tersenyum dan berkata, "Terimakasih."
Hubungan Joon Hee dan Hee Joo semakin erat..


"Eonni, Ketika Kau sakit tenggorokan, meminum sesuatu yang dingin akan membuat tenggorokanmu terasa nyaman. Apakah tenggorokanmu menjadi dingin sekarang?" tanya Joon Hee.
Hee jOo masih tidak diperbolehkan banyak berbicara, jadi ia hanya mengangguk.


"Aku tidak akan ke kafe lagi. Jadi aku bisa sering datang ke sini untuk mengunjungimu. Lee Shin Hyeong mengatakan ia ingin istirahat sejenak. Ada kemungkinan kalau Gyu Won eonni akan pergi ke Inggris. Jadi, hyung mungkin merasa sedih." ujar Joon Hee.

Hee Joo berubah murung. Ia ingin sekali mendapatkan kesempatan untuk pergi ke inggris.
Joon Hee memberi semangat, "Jangan sedih. Tunggu saja sampai Eonni sembuh, dan Kau akan menjadi lebih baik dari Gyu Won eonni. Minumlah yang banyak, dan segeralah sembuh!"
Hee Joo tersenyum manis.
Gyu Won dan teman-temannya makan bersama...

Teman-teman Gyu Won berkomentar tentang kepergian Gyu Won ke inggris..
"Gyu Won pasti benar-benar bahagia karena ia bisa pergi ke Inggris, dan bisa naik bus bertingkat."
"Dan melihat London Bridge."
"Aku ingin pergi juga!"


Gyu Won menjawab, "Ini bukan berlibur. Aku harus belajar bernyanyi dan menari. Setelah melihat jadwalnya, benar-benar akan membuatku lelah. Anyway, aku akan sangat sibuk, tidak mudah untuk menghubungi kalian."
"Bahkan jika Kau tidak punya waktu untuk menghubungi kami, Kau pasti memiliki banyak waktu untuk menghubungi Lee Shin?" jawab yang lain. "Ya, itu benar. "


"Apakah karena ia ingin menemanimu sebelum Kau pergi, jadi dia tidak bekerja paruh waktu di kafe lagi?" kata teman Gyu Won.
"Apa maksudmu? Apa maksudmu dia tidak bekerja paruh waktu lagi di kafe?" Gyu Won terkejut mendengarnya.
"Apakah kau tidak tahu? Stupid band tidak akan tampil lagi. Dia mungkin tidak memberitahumu karena ingin memberikanmu kejutan."
Lee Shin memutuskan untuk operasi..

Dokter : Apakah Kau memutuskan untuk melakukan operasi?
Lee Shin : Ya.
Dokter : Operasi bisa dilakukan Senin depan? Itu waktu yang terbaik, lebih cepat kau melakukan operasi maka hasilnya akan lebih baik.
Lee Shin : Aku ingin mengundurnya satu bulan lagi.

Lee Shin mengundur hari operasinya agar Gyu Won tidak mengetahui tentang hal itu.


Dokter : Untuk alasan apa? Sampai saat itu, tanganmu akan terasa sangat sakit. Tanganmu juga akan sangat mati rasa.
Lee Shin : Apakah tidak ada obat untuk menguranginya?
Dokter : Meskipun aku tidak apa alasanmu mengundur waktu operasi, tapi jalan terbaik adalah operasi itu sendiri. Ini juga akan mengurangi kemungkinan efek samping yang ditimbulkan pasca operasi.
Sebelum pergi, Seok Hyeon dan Yoon Soo berkeliling kampus.


"Bagaimana kalau kita berjalan-jalan di sekitar kampus. Kita mungkin akan merindukan suasana ini." ucap Yoon Soo.
"Mmm. . . Apakah Kau ingin pergi duluan?" pinta Seok Hyeon. "Aku perlu bertemu dengan seseorang."
"Siapa itu?" Yoon Soo penasaran.
" Ini bukan wanita yang aku sembunyikan darimu. Jadi Kau tidak perlu khawatir." jawab Seok Hyeon..
Ternyata, Seok Hyeon ingin bertemu dengan Lee Shin...


"Kau di sini. . . Aku mendengar kalau Kau sangat sibuk mempersiapkan diri untuk pergi ke luar negeri. Ada apa?" tanya Lee Shin saat ia tiba.
"Sibuk. Tentu saja, sangat sibuk. Tapi sebelum pergi, aku harus mengkonfirmasikan sesuatu. Hal ini benar-benar sangat menggangguku." Seok Hyeon memastikan firasatnya, ia meraih tangan Lee Shin yang terluka dan menekannya dengan keras.
Lee Shin mengaduh kesakitan.


Seok Hyeon berubah cemas, "Mengapa semua firasat burukku selalu benar. Apa yang terjadi? Katakan padaku."
Lee Shin menceritakan semuanya, "Cedera di pergelangan tanganku telah mencapai saraf. Oleh karena itu. . . Aku harus menjalani operasi."
"Masih bisakah kau bermain gitar?" tanya Seok Hyeon.
"Ini akan sulit pada awalnya." jawab Lee Shin.

"Kapan operasinya diadakan?" tanya Seok Hyeon.
"Mungkin bulan yang akan datang." jawab Lee Shin.
"Kenapa terlambat? Apakah Gyu Won mengetahui hal ini? Kau tidak bisa membiarkan ia mengetahui hal ini. Jika dia tahu, dia tidak akan pergi."
Lee SHin memohon, "Dapatkah Kau tidak membiarkannya tau tentang masalahku ini?"
"Ya, aku mengerti. Jangan terlalu khawatir. Dokter biasanya memberitahu pasien tentang hasil yang terburuk, hanya untuk menakut-nakuti mereka saja.Ini tidak akan bertambah buruk." jawab Seok HYeon mencoba menyemangati Lee Shin.
Gyu Won dan Lee Shin saling berbicara..

Gyu Won menunjukkan tiketnya, "Aku mendapat tiket hari ini. Lihat. Apakah Kau merasa sedih sekarang?"
Lee Shin tersenyum dan mengangguk, "Mmm. . . Ingin es? Aku akan mengambilnya untukmu."
Lee Shin mengambilkan es untuk Gyu Won.

Dan, PRANG!!!
Tanpa sengaja, karena engga kuat menahan rasa sakit ditangannya, Lee Shin menjatuhkan cup es cream yang dibawanya.


"Lee Shin!" teriak Gyu Won.
Lagi-lagi Lee Shin berbohong, "Ini mungkin karena basah jadi tanganku tergelincir."
Gyu Won cemas, "Tanganmu terluka Karena waktu itu, kan?"
"Aku sudah mengatakan bukan karena hal itu." jawab Lee Shin.
"Karena hal itu juga kau tidak bisa lagi bermain gitar, Kau bahkan keluar dari pekerjaan paruh waktumu. Bukankah begitu?"
Gyu Won berpikir....
berpikir..
berpikirr....

Dan memutuskan...........

Pagi harinya, Gyu Won memutuskan untuk membatalkan untuk pergi ke Inggris.


Producer : Semua pengaturan untuk perjalanan ke Inggris sudah dilakukan dengan baik. Bahkan tiket pun sudah dibeli. Dan sekarang Kau mengatakan kalau Kau tidak akan pergi. Apakah itu masuk akal?
Gyu Won : Aku akan sepenuhnya bertanggung jawab atas semua kerugian yang sudah aku perbuat.


Producer : Apa alasanmu sehingga tiba-tiba memutuskan untuk tidak pergi? Jika itu karena tentangan dari keluargamu maka aku bisa langsung bertemu dengan mereka dan member penjelasan.
Gyu Won : Bukan, bukan karena hal itu. Tapi karena sekarang, ada seseorang yang membutuhkanku di sisinya.
Producer : Jika Kau menyerah seperti ini, apakah Kau yakin Kau tidak akan menyesal?
Gyu Won : Ya.
Dan ini akhir dari semuanyaa...


"Aku sudah memutuskan untuk tidak pergi ke Inggris. Aku sudah bertemu dengan perwakilan perusahaan dan mengatakan padanya kalau aku tidak akan pergi." ucap Gyu Won berharap Lee Shin akan senang mendengarnya. Gyu Won kira Lee Shin akan senang kalau Gyu Won tetap berada di sisinya.
" Mengapa Kau melakukan hal itu? Apa semua itu karena aku?" tanya Lee Shin.
"Bagaimana aku bisa meninggalkanmu begitu saja? Apakah Kau sudah pergi ke rumah sakit? Apa kata dokter?" tanya Gyu Won.

Lee Shin berubah dingin, "Tanganku baik-baik saja. Dan juga, aku rasa hubungan kita cukup sampai sini saja."
Gyu Won engga percaya dengan apa yang didengarnya, "Apa katamu?"

"Mari kita putus." ungkap Lee Shin.
"Mengapa Kau tiba-tiba mengatakan hal ini?"
Lee Shin menutupi semuanya, ia berkata "Visi yang berbeda, dan perasaanku juga sudah berubah. Sejujurnya, aku tidak yakin aku bisa menunggumu."

Lee SHin mengembalikan gantungan boneka beruang pada Gyu Won..

Lee Shin melepas tangan Gyu Won, saat Gyu Won mencoba mencegahnya pergi...

Dan semuanya, diakhiri dengan kata maaf dari Lee Shin, "Maafkan aku." ucap Lee Shin.
"Shin." panggil Gyu Won.

Gyu Won menangis...

Gyu Won terus menangis..

Sama seperti Lee Shin..
Akhirnya Lee Shin nangis. ke~ ke~

Setelah semuanya berakhir, Gyu Won memutuskan untuk mengambil kembali kesempatannya untuk pergi ke inggris.


Gyu Won : Aku akan meneleponmu begitu aku tiba. Jangan berdebat dengan Kakek. Jangan hanya membuat ramen. Pastikan ayah memasak makanan. dan pastikan kalau ayah dan kakek makan dengan baik.
Ayah : Mungkin di tempat asing akan sangat sulit.


Gyu Won : Jangan khawatir. Tidak peduli di manapun aku berada, aku bisa beradaptasi dengan cepat. Oke.
Ayah : Ayah juga akan menghubungimu.
Gyu Won meninggalkan Korea, untuk mengejar mimpinya..

Lee Shin memulai operasi tangannya, ia bertanya pada ibunya, "Kau tidak mengatakan apa-apa Gyu Won, kan?"
Ibunya menjawab, "Tidak, aku tidak mengatakan apa-apa. Ia pergi tanpa mengetahui keadaanmu seperti ini."

Nyoba ahh

I always needed time on my own
I never thought I'd need you there when I cry
And the days feel like years when I'm alone
And the bed where you lie
is made up on your side

When you walk away
I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now?


When you're gone
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
The face I came to know is missing too
When you're gone
All the words I need to hear to always get me through the day
And make it OK
I miss you

I've never felt this way before
Everything that I do
Reminds me of you
And the clothes you left
they lie on my floor
And they smell just like you
I love the things that you do

When you walk away
I count the steps that you take


Do you see how much I need you right now?

When you're gone
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
The face I came to know is missing too
And when you're gone
The words I need to hear to always get me through the day
And make it OK
I miss you

We were made for each other
Out here forever
I know we were
Yeah Yeah

All I ever wanted was for you to know
Everything I do I give my heart and soul
I can hardly breathe, I need to feel you here with me
Yeah

When you're gone
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
The face I came to know is missing too
When you're gone
The words I need to hear will always get me through the day
And make it OK
I miss you

Senin, Desember 26, 2011

Sinopsis 49 Days Episode 3

Diawali dengan ringkasan ep 1-2, sampai JH-Kyung memergoki Min Ho dan In Jung bertemu bersama yang membuatnya syok.

Dalam kamar hotel, Min Ho berlutut di depan In Jung dan usul untuk makan dulu. In Jung tidak mau karena masih syok dengan kejadian yang menimpa Ji Hyun, ini seharusnya tidak terjadi.

Min Ho tetap memesan makanan dan duduk di samping In Jung. In Jung bingung, apa yang kita lakukan?

Di luar, JH-Kyung masih syok dan baru menyadari kalau itulah yang membuatnya kecelakaan.

Staf room service datang membawa makanan dan ia mengira JH-Kyung sakit. Staf hotel tanya apa ini kamar JH-Kyung, bukan, kata JH-Kyung.
Staf itu heran, kalau begitu apa yang ia lakukan di depan kamar orang lain?

Suara mereka didengar Min Ho dan In Jung. Min Ho tanya apa In Jung bertemu dengan orang yang ia kenal? Tidak, kata In Jung.

Min Ho keluar, tapi JH-Kyung sudah pergi. Staf hotel berkata kalau seorang wanita aneh duduk di depan kamar mereka, dan menunjukkan arah pergi JH-Kyung.

Min Ho mengejarnya, tapi JH-Kyung sudah masuk ke lift. JH-Kyung melihat Min Ho mendekat dan panik.

ia membalikkan punggungnya. Untung pintu lift cepat tertutup.

Jadi, ketika Min Ho sampai di depan lift, pintu sudah tertutup dan lift sudah mulai turun.

Min Ho kembali dan membayar makanan serta tips. Lalu ia menemukan ornamen kecil dari sepatu JH-Kyung.

In Jung tidak mengerti, bagaimana Min Ho bisa mencari stempel milik Ji Hyun di saat seperti ini.

Min Ho berkata kalau ayah Ji Hyun tidak bisa fokus pada tanah milik Ji Hyun, sehingga ia harus cepat2 mengklaim tanah itu sebelum ayah Ji Hyun menyadari apa yang terjadi.

In Jung tidak bisa melakukannya. Min Ho mendesaknya, kau harus melakukannya. In Jung berkata sepertinya hatinya akan hancur, Min Ho dengan dingin berkata, hatimu tidak akan terbelah.

In Jung menangis dan mulai berpikir kalau Ji Hyun koma karena mereka. Flashback..

Saat Min Ho dan Ayah Ji Hyun pergi dan pamit pada In Jung, Min Ho memberikan pandangan berarti saat akan menutup pintu..

Lalu In Jung turun dari taksi dan masuk ke mobil Min Ho.
Min Ho tanya apa In Jung merasa susah, dan In Jung minta Min Ho berhenti, karena ia tidak bermaksud untuk bertindak sejauh ini, ia mengajak Min Ho lari saja.

Min Ho tidak mau, ini bukan sesuatu untuk disesali.

Tiba-tiba ponsel In Jung bunyi, ternyata Ji Hyun. Mobil mereka berhenti di lampu merah.

Kebetulan mobil Ji Hyun juga di lampu merah seberang jalan. Saat itulah Ji Hyun melihat keduanya.
Min Ho mencium tangan In Jung lalu merangkulnya, dan minta In Jung bersabar untuk beberapa hari.

Kembali ke masa kini,
In Jung curiga Ji Hyun melihat mereka, karena lokasi kecelakaan Ji Hyun dekat dengan lokasi mereka bertemu.

Min Ho tetap tidak mau berhenti, meskipun Min Ho tahu ini berat bagi In Jung. Tapi jika kita berhenti disini, akan jadi seperti apa kita. Aku bukan tipe orang yang akan berhenti seperti itu, kau mau melanjutkan-nya atau tidak, aku tetap harus melakukannya.

In Jung menangis, ia tidak bisa melakukannya. Min Ho membujuk-nya, pikirkan mengapa kita memulai ini, mengapa kita berakhir seperti ini, jika kita lari sekarang, apa kita bisa bahagia? Apa itu akan membawa Ji Hyun kembali?

JH-Kyung meninggalkan hotel dan lari terus. Sampai di taman, ia menekan tombol darurat, tidak hanya sekali. Tapi buerkali-kali :)

Scheduler muncul, sepatu merahnya dulu yang kelihatan dan berkata kalau JH-Kyung sudah menyiksa tombol darurat itu.

JH-Kyung murka, kau tahu..kenapa aku bisa kecelakaan, kau tahu!!

JH-Kyung marah, kenapa kau tidak mengatakan padaku kalau aku kecelakaan karena kak Min Ho dan In Jung!

Scheduler jadi kelabakan hahaha..tapi kemudian ia berkata kalau tidak dapat mengatakan-nya karena itu "Rahasia Surga".

JH-Kyung : Rahasia Surga?

Scheduler merasa tidak mungkin JH-Kyung tidak tahu arti kata2 itu, ia bahkan menggoreskan kanjinya di tangannya, tapi JH-Kyung melihat ke arah Scheuler dan menangis.

Scheduler sepertinya pusing, kenapa para gadis suka menangis. JH-Kyung : Jadi kau tahu, tapi tidak mengatakannya padaku.

Scheduler punya alasan dan aturan yang harus ia patuhi. JH-Kyung menangis dan teriak, aku melihat keduanya di hotel.
Scheduler : Cukup, aku tidak peduli kondisinya. Ia tidak tertarik untuk tahu semua urusan mereka.

Scheduler jalan pergi dan JH-Kyung mengejar, lalu menahan lengannya. JH-Kyung ingin tahu kapan mereka mulai bertemu, bagaimana ia bisa sama sekali tidak tahu, bagaimana mereka bisa ada affair dan kenapa ia ingin menikah denganku jika Kak Min Ho bersama In Jung?

Scheduler tidak mengerti kenapa JH-kyung tanya hal itu padanya. Kenapa tidak mengetuk pintu dan tanya pada mereka saat mereka di dalam?

JH-Kyung meledek Scheduler, kau bilang aku tidak boleh mengatakan kalau aku adalah Ji Hyun. Kena lo!

Scheduler gelagapan, ah..itu benar. Ya kau sudah melakukan yang benar :) Jadi selesaikan masalahmu sendiri. Ia jalan pergi dan wow..wajah Scheduler kelihatan bersimpati pada Ji Hyun? surprise...
JH-Kyung masih meratapi nasibnya dan tiba2 Scheduler sudah di belakangnya lagi, lihat sini!

JH-Kyung kaget dan menoleh, yang kau cemaskan sekarang adalah bagaimana kau akan bertahan dalam 46 hari ini. Dan ia menghilang lagi.
JH-Kyung menunduk melihat surat keterangan kerja dari Hotel Seoul.

Di Cafe Heaven, Han Kang memandangi peta dimana proyek Min Ho akan dilaksanakan. (itu yang dimaksud dengan tanah Ji Hyun sepertinya)
Para staf bertaruh, kalau Yi Kyung tidak akan kembali, lalu Han Kang berdiri dan memukul mereka.

Istri Chef datang membawa makanan dan Chef menyambutnya dengan penuh cinta, membuat Han Kang dan dua staf lain geli.
Wanita itu berkata, ia tidak enak hati, karena ada gadis aneh diluar.

Han Kang ingin tahu dan jalan keluar. Ternyata itu JH-Kyung yang duduk berlutut di depan cafe, wajahnya blank.

Para staf mengintip dari pintu.

Han kang tanya apa yang dilakukan Yi Kyung disini, ia memanggil orang dan minta agar tas Yi Kyung dibawa keluar. Han kang ingin memecat Yi Kyung.

Tapi Yi Kyung mengulurkan surat keterangan itu. Tangannya gemetaran. Han kang melihatnya.
Han Kang berkata Yi Kyung terlambat, jadi ambil tasmu dan pergi.

JH-Kyung memberikan alasan kalau ia ketemu teman di hotel itu...dan tunanganku. Itulah mengapa..karena mereka bersama..Lalu suaranya gemetar karena menahan tangis.

Han Kang mengerti, ia hanya menghela nafas dan minta Yi Kyung pulang saja. Kembali kerja lagi besok.

Han Kang mengambil amplop dari tangan JH-Kyung, tapi tiba-tiba JH-Kyung jatuh pingsan. Semua staf langsung lari keluar.

Chef sudah berlutut dan siap menggendong JH-Kyung ke dalam, tapi istrinya tidak mengijinkannya :) kau tidak seharusnya menggendongnya, tapi pria muda yang harus melakukannya.

Istri Chef memandang Han Kang penuh arti. Han Kang bengong dan menunjuk wajahnya sendiri, Aku?!

Yah..akhirnya memang Han Kang yang menggendong JH-Kyung ke bawah, lalu dibaringkan di sofanya ^_^ (fans Jo Hyun Jae teriak hahaha)

Han Kang bicara sendiri, kau punya tunangan? Kau punya tunangan tapi masih ingin mendekati Min Ho? kau punya tunangan tapi dia membiarkanmu jalan seperti ini.

Lalu Han Kang membungkuk dengan tangan terlipat, mengamati wajah Yi Kyung. JH-Kyung menangis dalam tidurnya.
JH-Kyung bergerak dan Han Kang langsung menjauh, apa dia benar2 melihat tunangan dan teman-nya?

Staf cafe yang pria senang karena Yi Kyung benar2 punya bukti kerja di Hotel Seoul. Tapi staf wanita mencibir, ia tidak percaya. Chef tanya, kenapa tidak percaya.

Han Kang jalan ke arah mereka dan menanyakan sup. Istri Chef heran, Han Kang tidak suka sup. Suaminya berkata kalau ini pasti untuk Yi Kyung. Han Kang meminta istri Chef membuatkan sup untuk Yi Kyung, oya..nasinya yang banyak. Lalu jalan pergi.

JH-Kyung sadar dan kaget, ia melihat selimut ungu, apa Han Kang yang menyelimutinya? Lalu ia ingat saat Min Ho dan In Jung di hotel dan menangis. Aku di RS dan mereka ketemu di hotel. Selama ini aku tidak mengetahuinya...lalu JH-Kyung pergi.

Istri Chef baru saja akan memberikan sup dan nasi untuk Yi Kyung, tapi JH-Kyung sudah jalan keluar, tanpa mempedulikannya.

Han kang masuk ke ruangan bawah dan heran, kemana Yi Kyung. Chef masuk sambil membawa tasnya, dia bahkan meninggalkan tasnya. Pelayan wanita langsung mengambil tas JH-Kyung dan menumpahkannya.
Staf : Coba lihat apa isinya. Lalu dia menunjukkan kalau dompet JH-Kyung kosong melompong.
Han Kang melarangnya, tapi justru ia kaget.

Diantara barang-barang JH-Kyung, ia kenal satu benda. Peluit pink itu, yang dulu dipakai Ji Hyun untuk mengusir berandal.

JH-Kyung pulang lebih awal dan ia membiarkan pintu apartemen Yi Kyung terbuka sedikit, lalu berbaring.

Ji Hyun keluar dari badan Yi Kyung dan bergegas pergi. Tujuannya adalah ke kantor, menunggu In Jung pulang.

In Jung menunggu sampai kantor sepi dan ia ingat dengan kata2 Min Ho. Lalu In Jung mulai memeriksa laci Presdir/Ayah Ji Hyun dan sepertinya mencari stempel nama Ji Hyun.
In Jung keluar, dan Ji Hyun mengikutinya dengan pandangan marah.

Ji Hyun ikut naik bis, dan duduk di depan In Jung, ia teriak, Ya! bagaimana kau bisa selingkuh dengan kak Min Ho, apa kau yang pertama menyukainya? Ini konyol, lalu apa kak Min Ho mencoba merayumu duluan? Itu juga tidak masuk akal.

Bagaimana kalian bisa seperti ini? Mereka sampai ke rumah Ji Hyun.

Ji Hyun heran, kenapa In Jung ke rumahnya. Ji Hyun terus saja tanya, ini tidak benar kan, In Jung? Ini pasti karena ada yang harus kau dan kak Min Ho bicarakan, iya kan?

Ji Hyun masih terus tidak percaya, lalu ia ingat saat Min Ho mencium tangan In Jung, Ji Hyun jadi marah, Ya! dasar kau gadis brengsek, apa yang kau lakukan! In Jung seperti mendengar Ji Hyun sehingga mengagetkan Ji Hyun.

Pintu gerbang terbuka dan In Jung masuk. Tapi Ji Hyun tidak bisa ikut masuk karena In Jung menutupnya kembali.

Ji Hyun menekan tombol darurat, berkali-kali! Scheduler sebenarnya muncul di atap, bajunya merah lagi, tapi Ji Hyun tidak melihatnya dan terus saja menekan tombolnya.
Scheduler ngomel, aku tahu ia pasti akan melakukan ini. (Satu roh yang memusingkan ...)

In Jung menanyakan kondisi ibu Ji Hyun dan ternyata masih dalam kondisi lemah. In Jung minta pelayan meneruskan kerjanya dan ia bisa sendiri.
In Jung masuk ke kamar Ji Hyun dan membuka lacinya.

Ibu Ji Hyun masuk dan tanya apa yang dilakukan In Jung di kamar Ji Hyun. In Jung berkata ia memikirkan Ji Hyun dan datang kesini.

Ibu Ji Hyun : Kau seharusnya pergi ke RS mengunjunginya. Dia ada di RS.
In Jung : Karena kondisi Ji Hyun itulah...

Ibu Ji Hyun : Apa putriku meninggal? Kenapa kau ke kamarnya tanpa seijin-nya? Keluar dari sini, aku tidak suka kau memperlakukan putriku seolah-olah dia sudah mati.

Ayah Ji Hyun menemui dokter, yang juga adalah temannya. Ia ingin tahu, sampai kapan Ji Hyun seperti ini, kapan Ji Hyun akan sadar. Sebulan? setahun? 10 tahun? katakan padaku. Apa seorang dokter tidak bisa melakukan itu?

Dokter minta maaf. Ayah Ji Hyun menghela nafas, jadi kami hanya bisa menunggu?

Ayah Ji Hyun kembali ke kamar dan Min Ho sudah di situ. Min Ho berkata seharusnya Presiden mengatakan kalau akan keluar dan meninggalkan Ji Hyun sendiri seperti ini (huek!)

Ayah Ji Hyun berkata kalau ia baru saja menemui dokter dan ia tanya bagaimana dengan kontrak yang berhubungan dengan tanah Ji Hyun itu. Min Ho berkata ia sudah mengurusnya. Tapi masih ada sesuatu yang harus diselesaikan Presiden, kondisi Ji Hyun membuat Presiden belum dapat mengurusnya.

Min Ho menerima telp dari In Jung. Ternyata In Jung tidak dapat menemukan stempel dan ibu Ji Hyun tidak mengijinkannya masuk ke kamar Ji Hyun. In Jung pergi dengan taksi dan Ji Hyun terlambat lagi mengikutinya. Ji Hyun heran, apa In Jung bicara dengan kakaknya di desa?

Min Ho minta Ayah Ji Hyun pulang dan menjaga Ibu. Min Ho berkata akan menjaga Ji Hyun. Ayah Ji Hyun setuju, mungkin memang Ji Hyun ingin bersama Min Ho.

Lalu Min Ho mengantar ayah sampai pergi. Ia membungkuk dengan hormat. Begitu mobil Presdir berlalu, Min Ho langsung menyalakan remote mobilnya!

Ji Hyun menunggu Min Ho di parkiran apartemen. Lalu mengikuti Min Ho sampai ke dalam.

Ji Hyun terus saja bicara, aku tidak mengerti, kau kirim sms lebih dari 10 kali sehari, kau memberikan semua e-mailmu, ym, password dan juga yang rahasia, kau melakukannya. Aku tidak mengerti.
Ji Hyun melihat Min Ho memasukkan password untuk membuka pintu, dan Ji Hyun berkata dengan keras, itu tanggal ulang tahunku! Ji Hyun masuk lebih dulu kali ini dan jalan mundur sambil terus tanya pada Min Ho.

Ji Hyun berkata kalau Min Ho minta agar dirinya datang kapan saja dan mengatakan kodenya. Apa In Jung menyukaimu? Apa karena itu maka kau menyukainya?

Min Ho tiba-tiba bicara, ada apa? katakan detilnya. Ji Hyun kaget,

..awalnya ia pikir Min Ho bicara padanya tapi Min Ho melihat menembusnya, jadi Ji Hyun ikut menoleh dan tarra...

Shin In Jung berbaring di sofa di belakang Ji Hyun. Ji Hyun terbelalak melihatnya.

In Jung duduk dan berkata ia sudah mengatakan semuanya. Ji Hyun tidak percaya melihat kedekatan keduanya.

In Jung berkata kalau Ibu Ji Hyun tidak curiga dan Min Ho berkata kalau seharusnya In Jung bisa berbohong lebih baik lagi, misalnya, kau meninggalkan sesuatu di kamar Ji Hyun atau apa.

In Jung beralasan kalau ia tidak bisa berpikir saat Ibu Ji Hyun berkata seperti itu.
Ji Hyun bingung, apa yang kalian bicarakan?

Min Ho tanya apa In Jung yakin stempel itu ada di laci Ji Hyun? In Jung yakin, karena Ji Hyun menyimpan semua yang ada hubungan dengan uang, rekening, cek, bank dan stempel di laci itu.

Ji Hyun semakin tidak mengerti, stempelku? Ji Hyun ingat, ia sudah memberikannya pada Min Ho waktu itu (setelah ketemu Han Kang di toko roti, ia pergi ke kantor ketemu Min Ho, lalu Min Ho pergi dengan ayah Ji Hyun, setelah itu ketemu dengan In Jung.), kenapa ia mencarinya lagi?

Min Ho berkata seharusnya ia mengeceknya waktu itu.

Flashback, Min Ho ketemu dengan dua orang pria dan memberikan amplop coklat yang berisi sertifikat tanah Ji Hyun. Dari Ji Hyun ke Min Ho, dalam amplop seharusnya juga ada stempel Ji Hyun.

Tapi saat itu, Ji Hyun sedang berbunga-bunga karena akan menikah dan banyak urusan lainnya, sehingga tidak konsentrasi dan justru memasukkan lipstik ke dalam amplop.

Min Ho sedikit malu dan menelepon Ji Hyun, tapi yang terdengar justru suara pria, ternyata saat itu Ji Hyun kecelakaan.

Kembali ke masa kini, Min Ho berkata ia tidak mengerti, tidak peduli betapa sibuk atau berbunga2-nya seseorang, ia tidak pernah membayangkan Ji Hyun akan memberikan stempelnya tanpa berpikir. (Karena stempel di Korea seperti tanda tangan kalau di Ind)

Ji Hyun syok, jadi itu sebabnya Min Ho segera ke UGD? siapa tahu menemukan stempelnya?

In Jung sudah tidak bisa ke rumah Ji Hyun lagi kalau ibunya ada di sana. Min Ho sudah berkata pada ayah Ji Hyun kalau kontraknya sudah beres. Sekarang mereka bingung.

Min Ho : Sebelum dia (Ayah Ji Hyun) tahu, kita harus menemukan stempel itu, jika ia tahu kalau tanah Ji Hyun tertinggal, maka rencana kita akan gagal, semua hal yang sudah kulalui demi mendapatkan tanah itu jadi sia-sia.

Min Ho minta In Jung pulang saja dan pastikan jangan sampai terlihat orang. Ia yang akan memikirkan caranya.

Ji Hyun syok, apa yang akan kalian lakukan pada ayahku? Kayanya sih ayah Ji Hyun cuma percaya Min Ho untuk mendirikan resort, tapi Min Ho ingin ganti nama dan menjualnya diam-diam, lalu kabur dengan uangnya. Ini mungkin bisa membuat ayah Ji Hyun rugi besar.

Ayah Ji Hyun sampai rumah dan melihat istrinya mengemasi baju. Ibu Ji Hyun ingin tinggal di RS. Tapi suaminya melarang karena dia bahkan tidak bisa tidur meskipun minum obat tidur.

Ibu Ji Hyun berkeras, dan bahkan menyuruh pembantunya menyiapkan handuk, pasta gigi, sampo dll. Ayah Ji Hyun menghentikan istrinya.

Ibu Ji Hyun menangis dan berkata ia ingin mati saja sebelum Ji Hyun mati, suaminya menghela nafas dan sedih sekali, lalu bagaimana dengan aku.

Ji Hyun mengikuti In Jung keluar, lalu pergi. Ji Hyun ingat perintah Scheduler dan ia memegang kalungnya, sekarang..apa yang harus kulakukan? Lalu menangis.

Ji Hyun masuk ke tubuh Yi Kyung lagi dan bangun untuk mengunci pintu. Tapi ia keluar lagi karena sudah malam hari.

Yi Kyung bangun dan pergi ke dapur, ia membuka sebuah tong dan mengambil uang dari situ. Astaga..tong itu penuh dengan amplop isi uang, apa selama ini Yi Kyung tidak menggunakan uang gajinya? (la wong cuma makan mie instant tiap hari, tidak pernah beli kosmetik dll ) wow..dia sebenarnya banyak uang. Menyedihkan memang, orang yang sudah kehilangan semangat hidup.

Yi Kyung bertemu pria yang menyelamatkannya lagi dan ia tanya, berapa hutangnya?

Pria itu mencoba mengajak bicara, kalau ia tidak dapat diskon, karena Yi Kyung tidak punya asuransi, lalu ketika Yi Kyung tanya berapa tarif taksi, pria itu berkata kalau tarifnya juga mahal.
Pria itu tanya apa Yi Kyung tidak ingin tahu siapa dia. Yi Kyung berkata tidak.

Pria : Apa kau tidak ingin tahu kenapa aku ada di lokasi kecelakaan?
Yi Kyung berkata itu sama sekali tidak masalah.
Pria : Bagaimana jika aku bilang kalau aku tahu mengapa kau pergi kesana.

Yi Kyung baru memandangnya. Pria itu ingin Yi Kyung tanya padanya, tapi dasar Yi Kyung, ia justru berkata selamat tinggal. Pria itu berkata ia akan ke sini lagi besok. (Jangan2 dia kakak atau saudara atau teman pacarnya Yi Kyung..?)

Setelah pria itu pergi, Yi Kyung merasa terganggu dengan poninya yang jatuh terus, dia heran dan memegang rambutnya, rambutku..kok bersih ya? (dalam hati kayanya..)

Yi Kyung pulang, tapi Ji Hyun tidak langsung masuk ke tubuh Yi Kyung. Sekarang Ji Hyun yang kehilangan semangat.
Waktu : Tinggal 45 hari, 3 Jam, dan 29 menit.
Ji Hyun duduk, Yi Kyung juga, keduanya berhadapan, tidak bergerak.

Lalu malamnya, Yi Kyung ganti baju dan pergi kerja. Ji Hyun mengamatinya, apa kau seperti ini juga...inilah mengapa kau hidup seperti ini? Yi Kyung pergi.
Yi Kyung pulang. Ji Hyun tetap saja disitu. Yi Kyung langsung tidur kelelahan.

Waktu : Tinggal 44 hari, 3 jam, 29 menit (wow..Yi Kyung ini kaya robot, bisa-bisanya ia pulang ke rumah di waktu yang sama, kalo kita pulang kerja biasanya mampir dulu..eh ada yang lucu, makan di sana, disini..ya ngga, hehe..)

Ponsel dari Scheduler bergerak ke arah Ji Hyun. Ji Hyun menendangnya. Ponsel itu kembali, Ji hyun mendorongnya lagi.
Ponsel itu keras kepala sekali dan kembali ke Ji Hyun lagi. Kali ini Ji Hyun mengambil dan melemparnya.

Scheduler muncul tepat waktu untuk menyelamatkan ponselnya. Apa kau percaya bisa menggantinya? Kalau rusak, mau cari dimana ponsel kaya gitu, ya kan?

Ji Hyun murung dan menjawab, aku tidak memanggilmu, kau menggangguku, pergi saja.

Ji Hyun sedih, sepertinya ia tidak akan kembali hidup lagi.

Scheduler berkata kalau Ji Hyun seperti ini, ia akan memanggil lift.
Ji Hyun sedikit kaget, lift? Scheduler melihat jamnya, maunya kapan? Apa jam 11 pagi? Paling tidak kau harus menyelesaikan beberapa hal di lingkunganmu.

Ji Hyun panik sekarang, kau ingin memanggil lift itu? Scheduler berkata karena sudah 2 hari Ji Hyun tidak menggunakan tubuh Yi Kyung. Apa kau ingin pergi?

Ji Hyun : Kata siapa? bagaimana kau bisa melakukan ini, masih 45 hari lagi.

Scheduler meralat, 44 hari. Lalu ia jalan sambil merangkul bahu Ji Hyun, ayo..Aku akan memanggil lift jam 11.

Ji Hyun melepaskan diri dan lari, aku tidak mau. Lalu mengangkat tangannya, seperti anak SMU Korea yang sedang dihukum, aku tidak akan melakukannya lagi.
Scheduler memberi peringatan dengan raut mukanya :)

JH-Kyung kembali ke cafe Heaven dan minta maaf pada Han Kang.

Han Kang berkata bukankah kau keluar hari itu? JH-Kyung menggoyangkan tangannya, tidak..tidak sama sekali tidak, aku punya masalah pribadi yang tidak bisa kukatakan, masalah yang sangat sulit.

Han Kang tanya apa JH-Kyung sudah makan. JH-Kyung menjawab dengan perlahan, belum..sudah dua hari dia belum makan nasi sedikitpun.

Lalu apa ini? tanya pelayan wanita yang memang selalu sirik aja bawaan-nya pada Yi Kyung. Ia mengambil mie instant dari sweater JH-Kyung :)
JH-Kyung berkata bukan dia yang makan..itu mie.

Han Kang memanggil Chef untuk menyiapkan makanan. Lalu pergi. JH-Kyung berkata dengan pelan, Han Kang, terima kasih, benar2 terima kasih banyak.

JH-Kyung mulai kerja dan ia lumayan bagus, karena sudah belajar saat di hotel. Han Kang dan Chef memandangnya dengan heran, dua hari lalu ia sama sekali tidak pengalaman, sekarang ia jadi profesional.
Malamnya, JH-Kyung duduk dan mengamati pasangan yang makan di dekatnya, Han Kang juga mengamati JH-Kyung.

Han Kang mengamati dengan penuh rasa ingin tahu, JH-Kyung menoleh dan Han Kang langsung buang muka.

JH-Kyung melihat Seo Woo masuk dan ia senyum. Tapi Seo Woo tidak mengenalnya dan cuek. Senyum JH-Kyung lenyap ketika melihat In Jung.
Jh-Kyung mengambil sampah dan jalan keluar.

JH-Kyung ketemu Min Ho di luar. Min Ho ramah padanya dan mengucapkan terima kasih, kau staf baru kan? Song Yi Kyung?
JH-Kyung kesal dan jalan pergi. Min Ho heran, kau tidak ingat aku?

JH-Kyung berbalik, apa aku harus ingat? Lalu pergi sambil menangis. Min Ho bingung.

Min Ho dll duduk bersama sambil membicarakan Ji Hyun. JH-Kyung mendengarnya. Seo Woo menceritakan kondisi ayah Ji Hyun.
Min Ho berkata kalau Presiden seharusnya mengurus perusahaan, tapi justru berkeras menjaga Ji Hyun. Han Kang lebih cemas kalau ayah Ji Hyun akan pingsan dan sakit, ia sama sekali tidak merasa perusahaan itu penting.

JH-Kyung mengambil alih tempat air dari pelayan pria dan mendekati meja mereka untuk menuang air. Saat JH-Kyung balik, ia dengar kalau Seo Woo berkata kondisi ibu Ji Hyun lebih parah.

Seo Woo : Dia tidak bisa keluar rumah. Bahkan tidak bisa makan dan tidur.

JH-Kyung kaget dan menjatuhkan tempat airnya sehingga pecah berantakan.

Semua kaget, tapi JH-Kyung seperti blank. Han Kang segera membantunya, kau seharusnya hati2. Jh-Kyung minta maaf dan mengambil pecahan kaca dengan tangannya begitu saja.

Han Kang menarik tangan JH-Kyung dan minta pelayan membereskan pecahan kaca, lalu minta Chef membawa Yi Kyung keluar.

In Jung tidak ingat (karena saat itu, In Jung banyak pikiran, sehingga tidak ingat pernah ketemu JH-Kyung), lalu tanya siapa dia.
Han Kang berkata hanya pegawai paruh waktu.

Min Ho mengajak Han Kang untuk bicara di kantor dan pamit pada kedua teman wanita mereka.

JH-Kyung ternyata menangis di luar, ibu...
Suara Scheduler terdengar di telp untuk mengingatkan waktu.

JH-Kyung masuk lagi dan pelayan wanita itu kesal, selama ini Yi Kyung tidak pernah kerja satu shift penuh. JH-Kyung mengeluh dan jalan menemui Han Kang.

Han Kang sedang bicara dengan Min Ho. Han Kang heran, apa Min Ho bisa kerja sendiri padahal Min Ho belum punya pengalaman.
Min Ho berkata, kalau Ayah Ji Hyun yang memintanya melakukan pekerjaan ini. Han Kang tampak heran.

Lalu JH-Kyung mengetuk pintu dan masuk dan sempat mendelik ke Min Ho. JH-Kyung ingin mengatakan sesuatu pada Han Kang dan minta Han Kang keluar sebentar.
Min Ho berkata ia akan keluar, tapi Han kang minta Yi Kyung mengatakan-nya langsung.

JH-Kyung ingin perubahan jam kerja, dari jam 12 malam ke jam 11 malam. Karena waktu itu, dia sangat kelaparan jadi tidak dengar jelas.
Han Kang : Karena kau tidak jelas mendengarnya, maka kau akan kerja hanya sampai jam 11 malam?

JH-Kyung berkata kalau ia harus kembali ke rumah tepat jam 12 malam, ada yang menunggunya. Ia harus pulang tepat waktu, agar orang itu bisa pergi.
Han Kang setuju, ya sudah pergi sana.

JH-Kyung menegaskan, apa maksudnya pergi? Pergi ya pergi atau pergi...keluar kerja?
Han Kang menjelaskan, kerja dari jam 11 pagi sampai jam 11 malam, jelas?

JH-kyung mengucapkan terima kasih dan masih sempat mendelik ke arah Min Ho dulu sebelum pergi. Ia tidak langsung pergi, tapi menguping pembicaraan keduanya.

Min Ho heran, Han Kang sangat longgar pada gadis itu. Han Kang tidak mengerti (atau tidak sadar?)

Min Ho berkata kalau Han Kang sangat tegas dengan urusan kerja dan tidak tahan kalau ada yang tidak kerja dengan benar, bukankah sekarang Han Kang sangat murah hati pada gadis itu?

Han Kang beralasan ia yang menggaji gadis itu jadi tidak masalah jika ia toleran padanya.
Min ho : Kau tidak pernah serius tertarik dengan seorang gadis. Aku ingin tahu, apa dia tipe wanita yang kau sukai?

Lalu Min Ho berkata kalau ia juga bertahan dengan tragedi ini, karena itu yang diinginkan Ji Hyun (pura-pura). Han Kang membenarkan. Tapi JH-Kyung tidak, ia berkata dalam hati, tidak, tidak pernah. Bukan itu yang kuinginkan. Oppa..apa kau adalah orang seperti ini?

Saat diluar, wajah Scheduler muncul di ponsel, dan bernyanyi. JH-Kyung buru2 pulang.

Yi Kyung makan mie instant dan dua tukang ribut itu ada di kanan kirinya (aku ingin tahu, LYW ketawa ngga ya dengan scene ini, takut kesedak mie hahaha..)

Ji Hyun minta diijinkan bisa menyentuh benda-benda. Agar ia bisa menyelinap ke kamarnya untuk mengambil stempelnya sebelum digunakan untuk hal yang tidak2.

Scheduler bertopang dagu, kau mengatakan hal yang gila. Ji Hyun mohon, sehari saja, tidak sejam saja. Aku tidak bisa ke rumah dengan tubuh Yi Kyung.

Scheduler pura2 menekan sesuatu, yang kau butuhkan adalah perekam, bip..Scheduler tidak ikut campur masalah manusia, lalu mendelik ke arah Ji Hyun.

Scheduler berdiri, Ji Hyun mengikutinya, mereka ingin melakukan sesuatu dengan tanahku. Ji Hyun tidak tahu persis mereka mau apa, tapi ia tidak ingin terjadi sesuatu dengan perusahaan ayahnya.

Bukan urusanku, kata Scheduler. Ji Hyun memintanya masuk ke kamarnya dan mengambil stempel. Scheduler mengulang, ia tidak mau ikut campur.

Scheduler berdiri di dapur Yi Kyung dan melihat sana-sini, ia minta jangan memanggilnya ke ruangan ini, kapanpun ia disini, ia merasa tidak enak.
Ji Hyun memelas, apa kau tidak punya belas kasihan? Tidak punya, kata Scheduler, aku pergi.

Scheduler berbalik dan seperti ragu sebentar, lalu berkata sesuatu yang kau tahu, ketoklah dan pintu akan terbuka (ngutip ayat dia, atau maksud Scheduler, mungkin sebenarnya JH bisa gampang keluar masuk, tinggal mengutip ayat itu sebagai passwordnya?)

Lalu Scheduler memberi kode seperti menekan tombol2, sekarang, semua pintu pakai kode rahasia. Lalu ia menghilang.

Ji Hyun masih saja ngomel, kenapa dia tidak membantu sama sekali, lalu ia heran apa maksudnya tadi.

JH-Kyung menemui Han Kang lagi dan berusaha membujuk bosnya itu untuk memberikan waktu bebas padanya. Kalau sekitar jam 3 sampai 5 sore kan tidak banyak pekerjaan...

Han Kang : Jadi?
JH-Kyung : Karena kau tidak akan bisa memecatku, karena...ia mengeluarkan uang dari kantongnya, hanya ini uang milikku, tinggal 36 ribu Won. Jika kau memecatku maka, sampai aku menemukan pekerjaan baru, aku akan kelaparan.

JH-Kyung berkata ia sungguh harus pergi ke satu tempat hari ini.

Han Kang tidak mengerti, sekarang kau mengancamku? hahaha...kasihan banget bos satu ini.
JH-Kyung memohon, ia hanya pergi untuk 3 jam saja dan tidak perlu dibayar untuk 3 jam itu. Han Kang berkata, ia belum memberikan ijinnya.

JH-Kyung sudah yakin kalau Han Kang pasti mengijinkan, ia berkata kalau Han Kang akan beruntung dan lari. Han Kang bicara sendiri, larimu kencang seperti orang yang kukenal.

JH-Kyung pergi ke rumahnya, menunggu pembantu mereka pergi, dan melompati pagar dengan bantuan kotak. JH-Kyung memasukkan kode pintu dan masuk.
Ia membuka sepatu dan menyimpan di kantungnya, lalu jalan berjingkat ke kamarnya.

JH-Kyung melihat foto Min Ho dan menelungkupkannya, lalu sempat berbaring di ranjangnya.

JH-Kyung melihat gaun pengantinnya dan dengan kesal menjatuhkan ke lantai, tapi segera mengembalikan agar tidak ketahuan :)

JH-Kyung membuka lacinya dan menemukan banyak cek, awalnya ia senang dan ingin mengambilnya, tapi terbayang wajah Scheduler yang memerintahkan untuk cari uangnya sendiri, maka dengan kesal, JH-Kyung mengembalikan uang itu ke laci.
Ia mencari stempel, tapi belum juga menemukan-nya.

Min Ho datang sambil membawa bingkisan buah. JH-Kyung melihat dari jendela dan panik, lalu segera jongkok bersembunyi.

Ibu Ji Hyun membuka pintu dan Min Ho heran, kemana pelayan. Ibu Ji Hyun menjelaskan kalau pelayan keluar untuk belanja.

Min Ho mengantar Ibu Ji hyun kembali ke kamarnya dan ia minta ijin untuk mengambil beberapa barang milik Ji hyun, siapa tahu kalau ada barang2nya, Ji Hyun akan lebih cepat sadar.
Ibu Ji Hyun berkata Min Ho lebih tahu apa yang paling disukai Ji hyun, jadi Ny. Shin memberikan ijin, whoa..memang lihai ckckck..(But I can't hate BSB hehe...)

Sementara itu, JH-Kyung berlomba dengan waktu dan membuka laci-lacinya untuk mencari stempelnya yang entah ada dimana. Ia terlihat panik.

Min Ho jalan ke arah tangga dan mulai naik. JH-Kyung membuka kotak demi kotak di lacinya, ia mendengar langkah Min Ho.

Min Ho semakin mendekat...JH-Kyung menoleh, ia terperanjat.

Min Ho sudah di depan pintu dan membuka handelnya, ia masuk ke dalam, dan melihat tajam ke satu arah...

JH-Kyung membeku...

[PIC] My Girlfriend Is A Gumiho







Sinopsis 49 Days Episode 2


JH-Kyung melihat tubuh barunya dan ia menangis. (Terharu karena hidup lagi hahaha)

Tiba-tiba JH-Kyung menyadari betapa compang campingnya baju Yi Kyung, rambutnya kotor, kapan dia terakhir mencuci rambutnya? Lalu JH-Kyung sadar kalau wajah Yi Kyung memar2.

JH-Kyung masuk ke kamar mandi, sadar tidak ada sampo, jadi ia cuma cuci muka. JH-Kyung mencari pelembab dll, setelah itu membuka lemari baju Yi Kyung dan mengernyit, bajunya itu...membuat Ji Hyun putus asa.

JH-Kyung membuka laci dan tidak percaya dengan baju dalam yang dimiliki Yi Kyung.

JH-Kyung jalan keluar dan mempelajari lingkungannya, ia ngomel sendiri. Wanita seperti apa yang sama sekali tidak memperhatikan penampilannya, bahkan lipstik-pun tidak punya.

JH-Kyung menoleh ke kaca toko dan terkejut melihat penampilan Yi Kyung haha..lalu ia berkata dengan keras, Kakak usia 28 th ini jauh lebih tinggi dariku, ia melihat jari2 Yi Kyung, dan jarinya juga lebih panjang, tubuhnya ramping dan cantik.

JH-Kyung menunduk melihat sepatu keds yang kotor, aku akan gila, aku benar2 seperti pengemis, bagaimana aku bisa jalan dengan penampilan seperti ini.

JH-Kyung melihat ke kaca toko lagi dan kaget setengah ketakutan ketika melihat bayangan Scheduler itu.
Tapi tidak lama, JH-Kyung langsung gembira : Scheduler, kapan kau datang?

Scheduler : kenapa kau seperti ini?

JH-Kyung : Lihat, ini aku Shin Ji Hyun.
Scheduler : Apa katamu? Shin Ji Hyun?

JH-Kyung senang sekali, benar, aku Shin Ji Hyun..lalu ia membungkam mulutnya sendiri.

Scheduler mendekatkan wajahnya, kemarin..aku dengan jelas memberikan 3 aturan yang harus kau ikuti selama 49 hari.

Flashback, malam sebelumnya.

Scheduler memberikan 3 syarat pada Ji Hyun.
1. Kau tidak bisa mengatakan pada siapapun kalau kau adalah Shin Ji Hyun.
Meskipun kau Shin Ji Hyun, kau tidak bisa mengungkapkan kalau kau adalah Shin ji Hyun.

Ji Hyun protes, kalau ia tidak boleh berkata kalau ia adalah Shin Ji Hyun, bagaimana bisa menemukan 3 orang yang akan menangis untukku?

Scheduler berkata, jika segampang itu buat apa pinjam tubuh orang lain segala? Jika kau muncul di depan orang yang kau cintai dan tanya, apa mereka tidak akan berkata kalau mereka tidak mencintaimu?

Konsekuensi jika melanggar : Langsung masuk lift alam baka.

2. Kau hanya bisa menggunakan tubuh Song Yi Kyung saat ia tidur, jadi waktumu jam 10 pagi sampai tengah malam. Apapun yang terjadi kau harus kembali ke rumah Yi Kyung sebelum tengah malam.

Konsekuensi jika melanggar : Satu menit terlambat berarti satu hari akan hilang dari jatah 49 hari.

3. Kau harus mencari uang untuk kebutuhanmu sendiri. Selama kau menggunakan tubuh Yi Kyung, kau tidak boleh melakukan hal yang buruk atau tidak adil. Dan apapun yang kau lakukan kau tidak bisa melakukan apapun untuk mempermudah hidup Yi Kyung.

Ji Hyun berkata ia sudah mengerti, ia tidak percaya ada pria yang cerewet minta ampun lebih daripada ibunya.

Scheduler berkata di lingkungannya tidak ada hal-hal seperti pria atau wanita.

Ji Hyun berkata ia tidak tertarik dengan lingkungan Scheduler. Dan berkata bagaimana jika ia bisa mendapatkan lebih dari 3 tetes air mata?

Ji Hyun yakin, diluar ayah dan ibunya, ada paling sedikit 3 orang yang benar2 mencintainya jadi kira-kira akan ada 5 atau 6 orang yang benar2 mencintainya, jika aku bisa dapat lebih dari 3 orang, apa aku akan dapat bonus?

Scheduler tidak percaya, bonus?

Ji Hyun berkata, misalnya mengijinkannya hidup 2 atau 3 tahun lebih lama untuk setiap tambahan orang.

Scheduler speechless hahaha..lalu berkata betapa "beruntungnya" ia berurusan dengan orang seperti Ji Hyun.

Ji Hyun bahkan menepuk bahu Scheduler : Jika kau tidak benar2 tahu (aturannya), coba telepon, dan Ji Hyun menunjuk langit. Maksudnya coba telp ke Tuhan. hahaha (aku tahu no telp-Nya, Yer 33:3 hahaha)

Scheduler teriak : YA!

Kembali ke masa kini. JH-Kyung terlihat bersalah, karena kau bukan ibu atau ayahku atau pacarku...
Scheduler : Jadi..
JH-Kyung : Kalau aku berkata aku adalah Shin Ji Hyun, apa kau akan menghitungnya sebagai kesalahan?

Scheduler membenarkan, sekarang apa kau akan bertingkah kalau kau bukan Shin Ji Hyun ? Giliran JH-Kyung yang teriak.

Scheduler memberikan ponsel pada JH-Kyung. Dengan ornamen tengkorak warna merah, terdengar suara : Tinggal 48 hari 3 jam dan 25 menit.
JH-Kyung heran, apa ini? Scheduler menjelaskan, ini sisa waktu untuk Shin Ji Hyun.

Scheduler menunjukkan tombol darurat atau istilahnya panic button, langsung ke dia. Scheduler memberi peringatan, digunakan hanya untuk situasi darurat.
JH-Kyung suka sekali, ini seperti ponsel.

Lalu Scheduler memberikan uang, JH-Kyung menghitungnya, 49 ribu Won. Ini untuk digunakan sampai JH-Kyung dapat pekerjaan, aku meminjamkannya padamu, sebelum 49 hari selesai, kau harus membayarnya kembali padaku.

JH-Kyung tidak percaya, cuma 49 ribu Won?
Scheduler balik badan dan jalan ke motornya, semoga sukses.

JH-Kyung mengikutinya, kenapa kau naik motor bukankah seperti sebelumnya, tidakkah kau bisa muncul begitu saja dimanapun yang kau inginkan, Scheduler seperti apa yang hidup seperti manusia?

Scheduler naik ke motornya, ini caraku melakukannya, menambah kenikmatan sebagai scheduler ratusan kali lipat.
Scheduler berkata urusi saja urusanmu sendiri dan mau pergi. JH-kyung masih mengejar, bagaimana ia bisa tahu kalau sudah dapat 3 tetes air mata?

Scheduler berkata, ada di kalungmu. JH-Kyung menarik kalung berbentuk air mata, masukkan ke situ kalau ada yang menangis dengan tulus untuk dirimu.

Scheduler mulai menjalankan motor, tapi JH-Kyung mencoba naik ke boncengan-nya, kita pergi bersama! tapi Scheduler langsung tancap gas dan JH-Kyung jatuh.

Scheduler menoleh : Sudah kebiasaan Scheduler untuk tidak ikut campur urusan manusia.

JH-Kyung jatuh di jalan dan cemberut.

JH-Kyung langsung memanggil taksi dan pergi ke RS, ongkos taksi 9500 Won (Kalau caranya gini, uangnya bisa cepat habis..)

JH-Kyung pergi ke kamar Ji Hyun dan mengintip ke dalam, ia melihat Ayahnya marah ke Kak Min Ho-nya. Berapa lama lagi kau akan seperti itu? Pulang dan tidurlah.

Min Ho berkata ia baik-baik saja. Ayah kau seharusnya paling tidak ganti baju. Aku akan disini disamping Ji Hyun.
Ayah Ji Hyun marah, kau pikir dia bermimpi?

Min Ho berkata, ia harap Ji Hyun hanya sedang bermimpin, dia akan kembali..dia akan kembali.
Ayah Ji Hyun berkata kalau Ji Hyun akan kembali. Aku kasihan padamu.

JH-Kyung berbisik, ayah..oppa..

Ia ingat, saat ia sakit setelah kedinginan di gunung. Ibunya berkata apa yang akan terjdi jika Ji Hyun tidak ketemu pria itu di gunung.

Ayahnya berkata kalau Ji Hyun seharusnya tanya namanya. Ji hyun berkata, ia benar2 kedinginan dan tidak dalam kondisi untuk bertanya.
Ayah Ji Hyun bertekad akan pasang iklan, ia harus membayar budi baik pria itu.

Lalu JH-Kyung ingat lagi..
Saat itu Ji Hyun di bioskop menunggu In Jung. Tapi disaat terakhir, In Jung membatalkannya, ia lupa harus pergi kencan buta.

Ji Hyun : Kau yang menawarkan untuk membalas kejadian di gunung, kau akan mengajakku nonton film.
In Jung berkata ia akan membatalkan kencan-nya. Tapi Ji Hyun berkata kalau kencan itu lebih penting dari film.

Ji Hyun berdiri dan masih bicara, disaat bersamaan, ada seorang pria yang juga berdiri dan berbicara di ponselnya.

Ji Hyun tertegun, ia ingat suara pria itu. Ji Hyun mendekat dan melihat ada goresan di tangan pria itu, sama bentuknya dengan goresan di tangan pria yang menyelamatkannya. Pria itu terluka karena menyelamatkannya.

Ji Hyun mengikuti dan menarik lengan pria itu, apa kau ingat aku? kau sudah menyelamatkan aku.

Pria itu menoleh, yah dia Kang Min Ho, awalnya heran, tapi kemudian ingat dan tersenyum lebar.

JH-Kyung hanya menghela nafas, maafkan aku Kak Min Ho, maaf karena memberimu luka seperti ini setelah kau menyelamatkan dan mencintaiku seperti itu.

Kalung ini pasti segera diproduksi massal...

JH-Kyung menarik kalungnya dan melihat ke dalam lagi, kenapa dia (Min Ho ) tidak menangis? mungkin dia sudah menangis banyak kemarin, jadi tidak ada sisanya lagi.

Seorang perawat menegur JH-Kyung, lalu menyadari memar di wajah JH-Kyung dan minta JH-Kyung ke lantai pertama untuk diobati.

JH-Kyung ke apotik di lantai dasar dan mengobati memar di wajah Yi Kyung. JH-Kyung juga beli kosmetik dan sampo, total 29 ribu Won.

JH-Kyung pergi ke Paris Baguette dan menanyakan manager. Tapi pelayan toko berkata kalau manager belum datang. Manager ini kemungkinan besar Park Seo Woo.

Sementara itu, Seo Woo sedang berusaha menghibur In Jung yang menangis di tempat tidurnya. Ia berusaha mengajak In Jung turun dari bed-nya.
Seo Woo sudah membuat bubur untuk In Jung, karena ayah Ji hyun seperti itu, paling tidak kau harus masuk kerja.

In Jung masih menangis dan dia duduk : Ya.

Tapi In Jung terus saja menangis sampai Seo Woo membentaknya, apa Ji hyun mati?
In Jung : Aku bahkan tidak membayangkan kalau Ji Hyun akan seperti ini.

Seo Woo minta In Jung tetap membantu orang tua Ji Hyun dan merawat mereka, juga tetap di samping Ji Hyun.

JH-Kyung ada di luar pintu apartemen temannya, apa mereka di rumah, ah mungkin mereka di tempat Han Kang. Lalu JH-Kyung pergi.

Han Kang tidur di sofa, dia mimpi buruk. Tangannya menggenggam rantai.
Han Kang mimpi..

Flashback

Han Kang masih SMU (tapi mukanya ketuaan untuk anak usia 18 th sekalipun hahaha) dan ia sedang berkelahi dengan beberapa orang.

Ji Hyun tiba-tiba datang dengan membunyikan peluit, pink lagi warnanya. Ji Hyun membuat bubar para siswa SMU itu, aku akan menangkap kalian, jika kalian tertangkap, kalian akan dapat masalah dengan ayah kalian.

Han Kang : Kau siapa?
Tapi Ji Hyun terus saja ngoceh, aku sudah bilang agar mereka tidak mengganggu anak yang lebih lemah.

Han Kang kesal dengan predikat lemah.
Ji Hyun : Karena kau dari Seoul, kau tidak tahu. Tapi kau tidak akan menang melawan anak2 desa seperti mereka. Jadi kau harus hati-hati.

Han Kang marah karena Ji Hyun ikut campur, tapi Ji Hyun berkata kalau ia mencontoh ayahnya dan berpihak pada yang lemah, dan Ji Hyun menyombongkan diri kalau ia bisa bela diri.

Han Kang jalan pergi dan minta lain kali Ji hyun jangan ikut campur. Atau kau akan mati.
Ji hyun minta Han Kang membantunya mengambilkan sepedanya.

Lalu Han Kang terbangun. Ia kaget kenapa mimpi seperti itu, dan Han Kang membenturkan kepalanya ke meja. (Sekitar Han Kang ini menarik, namanya Han Kang, berarti Sungai Han, lalu cafenya Heaven, bisa artinya surga atau langit.)

Han Kang turun ke cafenya. Seorang pelayan memanggilnya Presiden dan Han Kang marah, berapa kali aku bilang jangan panggil dia Presiden. Karena tidak enak hati, maka Han Kang melampiaskan kemarahannya pada stafnya yang hanya diam.

Han Kang keluar lalu bertemu dengan JH-Kyung yang barusan masuk. Keduanya bertatapan, tapi JH-Kyung pura2 tidak kenal Han Kang karena sudah janji pada Scheduler.

Awalnya JH-Kyung hanya ingin ketemu dengan beberapa orang temannya, tapi karena mereka tidak ke cafe Han Kang, maka ia akan pergi. Hidungnya mencium aroma masakan dan perutnya main orkestra.

Akhirnya JH-Kyung makan pastanya, lahap sekali. Yang ia sisakan hanya daun basil, karena Ji Hyun tidak suka basil. Tiga pelayan menatapnya dengan heran, dia makan banyak sekali.

JH-Kyung selesai makan dan ia merasa lelah dan ngantuk. JH-Kyung baru sadar kalau uangnya tinggal 4000 Won.

Pelayan berkata kalau makan tanpa uang berarti dia melakukan kejahatan, dan mau memanggil polisi.

JH-Kyung melarangnya, jangan lakukan itu dan ia janji akan mengganti uang makanan-nya dengan kerja di situ. Pelayan tidak mau menanggapi. Siapa yang bilang?
JH-Kyun : Pemiliknya, mungkin?

Han Kang sebenarnya mendengarkan di sudut.
JH-Kyung mengaku dia kelaparan dan tidak tahan, makanya ia tidak berpikir tentang uang dan makan begitu saja. Ini sama sekali tidak ia sengaja.
Chef masuk dan berkata kalau pemilik minta JH-Kyung pergi saja.

JH-Kyung jalan pergi dan berkata sendiri, kalau ternyata Han Kang punya sisi yang baik juga, ia janji tidak akan melupakan kebaikan Han Kang kalau ia kembali nanti.

JH-Kyung sadar kalau ia tidak punya uang, dan ingat Scheduler berkata : Kau harus mendapatkan uangmu sendiri. Ia mengeluh dan mencari iklan lowongan kerja.

JH-Kyung kembali ke cafe dan menemui Han Kang. Ia ingin melamar kerja paruh waktu disitu. Agar ia bisa membayar makanan yang ia makan.
Han Kang berkata ia tidak butuh pelayan tambahan dan JH-Kyung tidak perlu membayar makanan.

JH-Kyung lalu mulai berkata kalau ia pengalaman kerja di hotel Seoul selama 2 tahun dan lulusan Hotel manajemen dll. Han Kang terus saja berkata ia tidak butuh pelayan.

JH-Kyung berkeras, ia harus kerja disini, ia terdesak. Han Kang juga berkeras, kalau ia tidak perlu staf lagi.

JH-Kyung mengejar Han Kang dan berkata, paling tidak ijinkan dia kerja selama 48 hari, tidak seminggu saja. apa aku bisa kerja satu minggu saja?

Han Kang heran, lalu menyadari kalau JH-Kyung menggerakkan jarinya persis seperti Ji Hyun. Tiba-tiba Han Kang mengeluarkan uang 200 ribu Won dalam bentuk cek dan memberikan ke JH-Kyung.

JH-Kyung tersinggung dan berteriak kalau ayahnya berkata jangan pernah menerima uang dengan gratis.

Lalu jalan pergi sambil ngomel. Han kang sampai bengong.

Han Kang menyuruh pelayan mengejar JH-Kyung.
JH-Kyung masuk dan mendelik ke arah Han Kang, apa?

Han Kang tanya siapa namamu?
JH-Kyung memberikan nama Yi Kyung. Song Yi Kyung.
Han Kang : Kau kerja jam 11 pagi sampai tengah malam, upah 4000 Won perjam. Kalau kau datang besok, bawa CV-mu.

JH-Kyung senang sekali dan berterima kasih. Tapi ia kembali dan pinjam 2000 Won untuk biaya bis. Han Kang bengong.

JH-Kyung pulang dan tertidur di bis, ia ngantuk sekali. Jalan menuruni tangga dengan tersaruk-saruk. Lalu masuk ke apartemen Yi Kyung.

JH-Kyung bingung kemana ia akan menyembunyikan sampo dll ini. lalu ia membuka kotak di dekatnya, ia bersorak, isinya adalah baju2 yang bagus, sepatu, dll.

Sepertinya saat Yi Kyung masih "normal". Lalu JH-Kyung memasukkan sampo dll ke dalam kardus.

Ia membuka jaket dan ganti dengan baju yang tadi dipakai Yi Kyung.

Begitu JH-Kyung berbaring, roh Ji Hyun langsung terlempar keluar dari tubuh Yi Kyung.

JH-Kyung duduk bersandar di sudut dan siap tidur. Tapi tidak lama, ia membuka matanya lagi, Ji Hyun sama sekali tidak lelah, wow..roh dan daging memang beda honey.

Baru jam 20:25 dan Ji Hyun ingin tahu, apa yang harus ia lakukan, Ji Hyun mencoba menembus pintu, tapi tidak bisa. Ji Hyun bosan dan ingin keluar.

Ada pertunjukan musik rock RollingHall :) dan semua sedang asyik menari.

Scheduler ada disitu, menari dengan hot-nya diantara para gadis dan mengangkat tangannya..

Ji Hyun menekan tombol emergency-nya dan Scheduler langsung seperti kena setrum.

Scheduler tiba-tiba muncul. Ji Hyun masih kaget juga. Ada apa? Scheduler langsung melihat sekeliling. Kenapa kau memanggilku?
Ji Hyun : Tolong bukakan pintu.

Scheduler tidak percaya, kau ingin aku membuka pintu?

Tidak mungkin kau mengganggu waktu pribadiku yang berharga hanya untuk pintu itu, aku ingin percaya kalau kau tidak melakukan itu.

Ji Hyun : Bagiku, itu darurat. Aku harus pergi tapi aku tidak bisa membuka pintu.

Scheduler benar2 darah tinggi, kau tidak tahu kalau kau tidak bisa membuka pintu? kau tidak tahu kalau kau tidak bisa menyentuh!

Ji Hyun tidak mengerti, bukankah ia roh, seharusnya ia bisa jalan menembus pintu dan tembok. Kenapa dia seperti itu.
Scheduler menjelaskan, Ji Hyun belum benar2 mati jadi dia bukan roh sempurna.
Ji Hyun : Tapi kak Min Ho jalan menembusku.

Scheduler : Manusia di duniamu berpikir kalau kau sudah mati, itulah mengapa. Kau tidak bisa mengerti itu? Apa itu terlalu sulit?

Ji Hyun meraih lengan Scheduler dan mengajaknya keluar. Tapi Scheduler menolak dan menarik lengannya, Scheduler tidak ikut campur dengan urusan manusia.

Scheduler juga minta Ji Hyun yang meminjam tubuh Yi Kyung harus menyesuaikan diri dengan Yi Kyung.
Scheduler menghilang.
Ji Hyun teriak, Ya!
Scheduler muncul lagi, aku tidak akan membantumu jadi jangan mencariku atau meneleponku juga jangan mengirim pesan padaku (pager) Ia menghilang.

Ji Hyun kesal. Lalu Yi Kyung bangun. Ji Hyun mengamati Yi Kyung.
Ji Hyun melihat Yi Kyung membuat mie, ganti baju dan keluar.

Ji Hyun mengikuti Yi Kyung. Ji Hyun mengamati Yi Kyung dari seberang jalan. Yi Kyung naik bis

dan Ji Hyun juga, ia bisa naik bis gratis, dan ini membuat Ji Hyun senang.

Ji Hyun ke RS. Min Ho masih berdiri dekat jendela melihat keluar.
Ji Hyun mendekat : Oppa, apa ini benar aku? aku takut melihat diriku sendiri seperti ini.

Min Ho berbalik dan kembali di samping Ji Hyun. Ji Hyun berusaha menutup mata Min Ho, jangan melihatku, apapun perasaanmu padaku akan lenyap.

Min Ho tiba2 bicara : Ji Hyun..apa yang harus kulakukan?
Ji Hyun : Menangislah untukku. Ini hanya sehari tapi terasa terlalu lama, berikan dulu satu tetes air matamu dan kemudian katakan pada In Jung dan Seo Woo untuk cepat memikirkanku dan menangis.

Pria yang menyelamatkan Yi Kyung datang lagi dan membeli rokok. Ia langsung membayar tanpa harus menunggu Yi Kyung mengatakan harganya.

Pria itu tanya apa Yi Kyung baik-baik saja, apa dia merasa pusing atau tidak enak badan, jika kepalanya luka, Yi Kyung harus ke RS.
Yi Kyung ingat, dia pria yang menyelamatkannya.

Yi Kyung tanya, kau siapa?

Pria itu : Kau tidak mengenalku? selama 6 minggu, waktu yang sama, setiap hari, aku datang beli rokok.

Yi Kyung tanya berapa biaya RS dan memberikan 20 ribu Won, sisanya akan ia bayar besok.

Pria itu berkata ia juga bayar taksi. Yi Kyung berkata akan membayarnya besok. Dan lain kali, jangan ikut campur. Pria itu berkata akan kembali besok pagi dengan nota RS.

Ji Hyun duduk berlutut di depan rumah Yi Kyung.
Terdengar suara (ini kaya suara Tuan Park di SG haha), tinggal 47 hari 3 Jam dan 29 menit.
Yi Kyung datang dan masuk ke dalam, lalu tidur.

Ji Hyun segera masuk ke badan Yi Kyung. JH-Kyung langsung mandi dan senang sekali ketika menemukan hair dryer, ia mengenakan baju Yi Kyung yang bagus dan pergi.

JH-Kyung ke cafe Heaven lagi dan sekarang para staf bengong, mereka mengira Song Yi Kyung punya adik perempuan, karena terlihat lebih muda dari kemarin.

JH-Kyung : Tidak, aku tidak punya adik perempuan.

Han Kang minta CV Yi Kyung dan JH-Kyung memberikannya, lalu ia mulai kerja.

Dan JH-Kyung adalah pelayan terburuk yang pernah ada.
Menjatuhkan barang-barang, dan terus berkata, maafkan saya.

Lalu yang paling membuat Han Kang dan yang lain ngeri, JH-Kyung menjatuhkan pisau, ia tidak menukar pisau itu, tapi mengelapnya di celemek lalu dikembalikan ke pelanggan ..mantap jo :)

Ibu Ji Hyun marah2, ia stress dan menangis, melampiaskan kesedihan dan depresi pada suaminya.

Apa yang dilakukan putriku, kenapa ini terjadi, dosa apa yang dibuat anakku, dll Ayah Ji Hyun mencoba untuk menenangkan istrinya.
Ibu Ji Hyun marah-marah ke suaminya, apa yang kau lakukan sementara Ji Hyun seperti itu, kau ini ayahnya, apa yang kau lakukan?

Ayah Ji Hyun minta maaf. Istrinya masih marah, mengapa Ji Hyun harus mendapat kecelakaan disana, seharusnya Ji Hyun pergi pijat di lain tempat, kenapa ia pergi ke jalan besar dan mendapat kecelakaan.

Min Ho terkejut mendengar kata2 Ibu Ji Hyun. Ibu Ji Hyun masih menangis dan berkata bagaimana putrinya bisa seperti ini.

In Jung dan Seo Woo menenangkan Ny. Shin.

In Jung masuk ke kamar Ji Hyun dan memandangi oto dirinya dan Ji Hyun.
In Jung berbalik dan melihat gaun pengantin temannya itu, ia memegangnya dan menangis.

Ayah Ji Hyun teriak dan minta Min Ho pergi, karena sekarang Min Ho sudah tidak mandi, tidak ganti baju, dan menyedihkan.
Min Ho berkata ia akan pergi untuk mandi dan kembali lagi.

Ayah Ji Hyun minta Min Ho istirahat, ganti baju, makan dan kerja karena dia yang akan tinggal disini mulai sekarang. What a great daddy...

JH-Kyung tertidur di meja sambil mengelap meja.
Chef tanya ke Han Kang, apa sebaiknya menyuruh Yi Kyung ijin kerja saja.

Tapi Min Ho jalan masuk dan JH-Kyung langsung bangun dan memberi salam.
Jh-Kyung tanya apa Min ho mau makan, karena dia seperti orang yang tidak makan.

Han Kang duduk di samping Min Ho dan Min Ho minta minuman keras. Han kang tidak mengijinkan karena Min Ho belum makan. Min Ho tetap minta anggur.
Han Kang berdiri dan akan pergi mengambil minuman keras.

JH-Kyung muncul di dekat Min Ho dan tanya apa dia bisa mengambilkan potato salad atau sesuatu yang disukai Min Ho.
Min Ho kaget dan mengangkat wajahnya.
JH-Kyung berkata ia baru kerja kemarin dan memperkenalkan diri.

Min Ho berterima kasih karena Yi Kyung baik padanya, tapi ia hanya ingin sendirian.

JH-Kyung terlihat perhatian sekali pada Min Ho. Apalagi saat Min Ho minum banyak, JH-Kyung minta Min Ho tidak perlu minum seperti itu.

Han Kang mengamati JH-Kyung dan Min Ho, ia seperti tidak suka. Karena Han Kang selalu kalah ya (terutama dalam urusan cewek? haha)

Telp Min Ho berdering, sepertinya dari In Jung, tapi Min Ho tidak mengangkatnya.
JH-Kyung membawakan susu untuk Min Ho dan berkata : Minumlah dan semuanya akan baik-baik saja.

Han Kang tidak tahan lagi, ia memanggil asistennya/chef dan berkata untuk membebas tugaskan Yi Kyung malam ini. Hahaha..

Min Ho mengeluh, Ji Hyun tidak bisa berakhir seperti ini, ini tidak bisa terjadi.
Han Kang menepuk bahu Min Ho dan menghiburnya, semuanya akan baik-baik saja.

Min Ho masih berkata ini tidak bisa terjadi.

Ternyata JH-Kyung menunggu di luar. Han Kang dan sopir membantu Min Ho yang terlalu mabuk untuk masuk ke mobil.

Saat Han Kang mau memasukkan Min Ho ke mobil, Min Ho hampir jatuh, jadi JH-Kyung langsung lari dan menahan tubuh Min Ho.
Han Kang mendorong JH-Kyung ke samping wa...keduanya bertatapan dengan tajam.

Belum cukup, Han Kang akan pesan pada sopir, tapi JH-Kyung mendahuluinya. Ia memasukkan kepala ke dalam mobil dan berkata agar sopir menjaga Min Ho baik-baik.

Han Kang kaget, apa yang kau lakukan? Dia itu tunangan temanku, apa kau tertarik padanya?

JH-Kyung berkata kalau ia hanya mencoba ramah pada pelanggan.
Han Kang : Jadi kau menunggu diluar selama sejam?

Ini menyadarkan JH-Kyung dan ia melihat jam, astaga, ia cuma punya waktu sekitar 40 menit untuk sampai rumah.
Han Kang baru akan bicara, besok pagi...
Tapi JH-Kyung sudah kabur dan teriak kalau ia terlambat!!

JH-Kyung bergegas masuk ke apartemen Yi Kyung. Tinggal 5 menit sebelum tengah malam, ia segera menyimpan semua bawaan-nya dan mengenakan baju yang dikenakan Yi Kyung sebelumnya
Tinggal 1 menit...
JH-Kyung sudah ganti baju dan segera berbaring dan teng! jam 12 malam. Fiuh..

Min Ho sampai rumah, ia memandangi foto Ji Hyun, lalu menjatuhkannya. Kacanya pecah dan Min Ho menangis di sofa.

Han Kang pergi ke RS dan memandangi Ji Hyun, lalu berkata dengan sarkastik, bagus sekali penampilanmu sekarang, kau biasanya sibuk menyombongkan diri, sekarang lihat, kau tertahan dengan tabung oksigen dan lainnya.

Han Kang mengeluarkan vas, mengisinya dengan air dan mawar pink. Lalu ia keluar dan Ji Hyun bergegas masuk. Ia tidak melihat Han Kang pergi karena terlalu gembira melihat pintu terbuka sehingga ia bisa masuk.

Ji Hyun melihat ayahnya tertidur di dekat bed-nya. Ji Hyun ngomel, ayahnya kuno karena berkeras tetap menjaga di sisinya.

Kepala Ayah Ji Hyun terayun saat tidur, Ji hyun berusaha menahan kepala ayahnya, tapi ia tidak bisa menyentuh-nya.
Ji Hyun mencoba memegang tangan ayahnya, tapi tidak bisa. Ji Hyun hanya meletakkan tangannya di atas tangan ayahnya dan minta agar ayahnya menunggu untuk beberapa minggu.

Ji hyun : Kak Min Ho, In Jung dan Seo Woo tidak mungkin mereka tidak akan menangis. Tapi orang tidak banyak menangis, kukira. Aku pikir orang akan menangis sepanjang hari memikirkanku.

Ji hyun memegang kalungnya. Ayahnya terbangun dengan terhuyung jalan dan mengecek monitor di dekat Ji Hyun. Lalu menghela nafas lega karena masih stabil. Ji Hyun sedih melihatnya.
Ji Hyun baru melihat mawar pink itu.

Dengan penuh gaya, JH-Kyung mencoba menuang air seperti pelayan lain..

tapi berakhir dengan menumpahkan-nya ke pelanggan...

Han Kang berdiri dan minta maaf, ia membersihkan kaki pelanggan itu lalu mejanya. Han Kang mendelik ke arah JH-Kyung dan menyeretnya pergi.

Han Kang mengajari JH-Kyung, bagaimana menuang air dengan benar, mengatur meja dan banyak hal.
JH-Kyung tepuk tangan, kau melakukannya dengan baik. JH-Kyung heran, bagaimana ia bisa melakukan itu.

Han Kang menyindir JH-Kyung, ia berkata belajar hanya dari kerja paruh waktu dan bukan dari pendidikan manajemen hotel.
JH-Kyung berkata ia sudah mengalami banyak hal berat dan tidak mengingat hal2 seperti itu.

Intinya JH-Kyung beralasan amnesia haha, kehilangan ingatan selektif. Ada kehilangan ingatan seperti itu jika kau mempelajarinya dari internet, dan itu terjadi di banyak drama. (kaya Kim Joo Won dong )

Han Kang minta JH-Kyung pergi ke Hotel Seoul dan minta surat bukti kalau Yi Kyung benar2 pernah kerja di Hotel Seoul.

Han Kang memberikan waktu 1 jam dan uang untuk naik taksi. Han Kang bahkan minta diambilkan stop watch.
JH-Kyung bergegas pergi. Han Kang hanya geleng2 kepala.

JH-Kyung sampai di Hotel Seoul untuk meminta surat rekomendasi kerja. Ada yang mengenali Yi Kyung. Wanita itu heran, kenapa Yi Kyung hidup seperti itu, pura-pura tidak mengenalnya.

JH-Kyung keluar dari kantor dan ia mengamati bagaimana para staf hotel membawa minuman dan melayani tamu. Lalu ia melihat Min Ho.

JH-Kyung mengikuti Min ho, ia ingin tahu Min Ho mau kemana.


JH-Kyung mengamati lift yang dinaiki Min Ho, apa mau ke restoran? Tapi Min ho sudah lewat lantai 10, sedangkan resto di lantai 5.

Saat JH-Kyung masih bingung, In Jung datang, ia juga menunggu lift disamping JH-Kyung.

JH-Kyung hampir memanggil nama In Jung tapi menahan diri. Tidak boleh ada yang tahu siapa dia, ia sudah janji.
JH-Kyung melihat kalau kak Min Ho berhenti di lantai 18. Isinya hanya kamar-kamar saja.

In Jung masuk ke lift. JH-Kyung mengikutinya. Ia menekan lantai 20. Tapi In Jung menekan lantai 18, nah kok sama dengan Min Ho ya.

In Jung keluar dari lift dan JH-Kyung mengikutinya diam-diam.

In Jung sampai di depan kamar dan Min Ho keluar. Min Ho melihat sekeliling, lalu menarik tangan In Jung masuk ke dalam kamarnya. Oh bad guy!

JH-Kyung syok. Ia jalan ke arah kamar mereka dengan linglung, bagaimana ini bisa terjadi.
Ini memicu ingatan Ji Hyun sesaat sebelum ia kecelakaan. Flashback..

Ternyata, setelah Ji Hyun memilih gaun untuk pendamping pengantin untuk In Jung, ia minta ijin memakai gaun itu dan keluar.

Saat mobil Ji Hyun berhenti di lampu merah, ia melihat Min Ho di mobil bersama In Jung.

Min Ho mencium tangan In Jung dan memeluknya!

Ji Hyun tidak percaya, ia menangis, ini konyol, apa yang kulihat itu tidak benar, ini tidak bisa terjadi.

Ji Hyun terus saja menyetir dan bicara sendiri, ini tidak mungkin terjadi, ini tidak masuk akal. Shin Ji Hyun, apa yang kau lakukan? kenapa kau melakukan hal mengerikan ini? mencurigai mereka.
Ji Hyun berkata akan tanya langsung pada keduanya.

Ji Hyun menjatuhkan ponselnya, dia melepas sabuk pengaman-nya dan membungkuk untuk mengambilnya. Honey...no cellphone while driving please!
Saat itulah ia melihat pria yang jatuh dari motornya dan berusaha menghindarinya lalu menabrak truk.

JH-Kyung ingat semua itu dan ia jatuh di lantai hotel diluar kamar mereka.

JH-Kyung duduk disitu menangis dan gemetaran.